SAMPIT— Perlombaan tarian daerah pedalaman dan pesisir menjadi salah satu agenda di kegiatan Festival Budaya Habaring Hurung tahun ini. Hal tersebut juga merupakan salah satu upaya untuk melestarikan tarian daerah, agar dapat diteruskan oleh generasi muda di Kotim.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kotim Fajrurrahman menyampaikan, pada dasarnya tarian merupakan salah satu hal yang dapat menarik wisatawan untuk datang ke Kotim. Terutama tarian suku Dayak, menurutnya cukup banyak memiliki indentitas tersendiri dalam setiap gerakannya. Terlebih ornamen yang digunakan dan alat musiknya juga sangat menarik dan khas.
”Tarian pesisir dan pedalaman ini cukup memiliki ciri khasnya masing-masing, sehingga memiliki daya tariknya sendiri. Sehingga masyarakat yang menyaksikan juga sangat antusias,” ujarnya.
Tarian yang dipersembahkan rata-rata oleh kalangan remaja dalam perlombaan ini, sangat menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat dan wisatawan. Tarian Dayak yang penuh dengan unsur etnik menjadi salah satu hal yang harus terus dilestarikan dan menjadi salah satu identitas daerah ini.
Sementara itu, dalam festival habaring hurung tahun ini ada 15 cabang olah raga tradisional dan seni yang dilombakan. Diantaranya bagasing, balogo, mengaruhi, manyimpet, manetek kayu, karungut, sepak sawut, besei kambe, dayung, tari pedalaman, tari pesisir. Kemudian lomba membuat masakan khas daerah, malamang, mangenta, lawang sakepeng dan pemilihan putra putri pariwisata Kotim.
”Dalam pelaksanaan kegiatan ini pasti ada kekurangan, namun kami terus berupaya untuk melakukan yang terbaik. Semoga pelaksanaan kegiatan ini berjalan lancar dan ke depan akan kami konsep untuk jauh lebih inovatif dan lebih bagus lagi,” pungkas Fajrurrahman. (dc/soc/gus)