SAMPIT – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur (Kotim) mulai memetakan daerah rawan kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Wilayah desa yang dinilai rawan salah satunya Desa Ganepo, Kecamatan Seranau. Selain rawan akan serangan buaya terhadap manusia kawasan ini juga rawan terjadi kebakaran lahan.
Rombongan BPBD blusukan ke desa menggunakan kelotok rombongan yang diikuti Kepala Pelaksana BPBD Kotim M Yusuf , didampingi Kabid Kesiapsiagaan Punding. Mereka menyisir bantaran Sungai Mentaya di sekitar Desa Ganepo. Daerah gambut dan masih dikelilingi hutan hijau perlu menjadi perhatian serius, terutama saat kemarau.
”Kami sudah datang ke desa dan mengamati daerah sekitarnya. Memang masih banyak hutan hijau yang tumbuh di lahan gambut. Masuk rawan karhutla. Untuk itu, kami jadikan Ganepo salah satu desa prioritas pengawasan dan kami juga sudah membentuk peserta desa tangguh (Destana), Selasa (17/4) lalu, yang akan menjadi rewalan dalam mencegah dan mengatasi jika terjadi karhutla,” ujar Punding, Rabu (18/4).
Desa Ganepo dengan luas 156.000 hektare merupakan lahan gambut yang berada di sekitar Sungai Lemiring dan Sungai Mentaya. Banyak ditemukan rawa-rawa, sehingga ketersediaan air dikatakan cukup.
”Tinggal kemampuan warga saja lagi ditingkatkan. Selain membentuk Destana, kami juga sudah menyerahkan beberapa bantuan peralatan untuk relawan. Setelah diberikan materi dan pemahaman dalam pencegahan dan penanggulangan karhutla, dengan menghadirkan dari DPKP Kotim dan Manggala Agni dari BKSDA,” tandasnya. (mir/ign)