PANGKALAN BUN-Luapan air Sungai Lamandau dan Sungai Arut mengakibatkan banjir di jalan Pangkalan Bun- Kotawaringin Lama semakin parah. Total ada 11 titik genangan air dengan ketinggian mencapai 60 sentimeter.
Kondisi tersebut diperparah dengan hujan deras yang mengguyur Kobar dan sekitarnya, sehingga membuat banjir di Jalan Pangkalan -Kolam ini kian parah. Awalnya jalan ini terdapat satu titik banjir, dalam tiga hari terakhir jumlah genangan air terus bertambah.
Bupati Kobar, Hj Nurhidayah juga meninjau banjir di Jalan Pangkalan Bun-Kolam pada Minggu (29/4). Menurutnya banjir yang menggenangi jalan, menyebabkan jalan sulit di lalui oleh kendaraan, baik roda dua dan roda empat yang berukuran kecil.
"Berdasarkan pantauan di lapangan jumlah genangan air di Jalan Pangkalan Bun-Kolam terus bertambah. Hal ini mengakibatkan jalan saat ini sulit untuk dilewati sementara, karena tergenang air," paparnya.
Ditambah lagi, genangan air ini terdapat di titik jalan yang rusak. Sehingga membuat genangan air mulai dari 30 sampai 60 centimeter.
"Kalau kendaraan roda dua dan mobil yang kecil tidak bisa lewat sama sekali. Kecuali yang double cabin masih bisa lewat dan harus hati-hati karena bisa mogok karena mesin kemasukan air," ujarnya.
Jalan yang tergenang air ini berada di kilometer 21 sampai 34. Dimana penanganan jalan tersebut memang masuk ranah Provinsi Kalteng, Namun tegas Nurhidayah, Pemkab Kobar tidak bakal diam saja karena jalan tersebut banyak digunakan masyarakat Kobar. Sehingga akan dilakukan penanganan jangka pendek.
"Nanti tetap kita tangani. Tapi kita menunggu air surut. Jika masih banjir percuma saja," cetusnya.
Ditambahkannya, saat ini Dinas PUPR Provinsi Kalteng sudah menggelar lelang proyek untuk pengerjalan jalan tersebut. Sehingga, proses pengerjaan segera dilakukan agar cepat selesai.
Kemudian, agar hal ini tidak terulang lagi, Pemkab Kobar juga siap membenahi tanggul Sungai Lamandau. Supaya saat hujan deras air tidak meluber ke jalan yang mengakibatkan sulit dilalui.
Sementara Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Hermon F Lion mengatakan, hujan deras terus menerus mengakibatkan debit air sungai naik dan menyebabkan banjir di jalan tersebut. Menurutnya untuk warga yang terkena dampak, belum ada, hanya jalan penghubung sulit dilalui oleh kendaraan kecil.
Selain itu, untuk saat ini BPBD juga sudah siaga mengantisipasi naiknya air sungai. Pihaknya juga mengimbau kepada warga desa di bantaran sungai, agar hati-hati dan selalu waspada dengan banjir.
"Semua petugas dan relawan BPBD sudah siaga. Soal bantuan, sudah kami siapkan. Namun sampai hari ini (kemarin) belum ada laporan desa yang terendam banjir," tandasnya.(rin/gus)