SAMPIT – Setyohadi tiba-tiba mengeluarkan uang Rp 50 ribu di atas panggung. Dia menawarkan duit itu kepada semua orang yang hadir dalam acara B2B Expo di Citimall Sampit, tanpa syarat apa pun.
"Siapa mau uang Rp 50 ribu, maju ke depan," kata Wakil Ketua Kadin Kediri itu mengawali talk show bisnis, Kamis (26/4). Sekonyong-konyong pemuda yang duduk di belakang lari ke depan. Uang diberikan begitu saja tanpa basa basi.
Dari aksi sekejap ini, Setyohadi ingin menunjukkan bahwa orang terlalu banyak berpikir ketika ada peluang di depan mata. "Tadi perkataan saya jelas. siapa mau uang Rp 50 ribu, maju ke depan. Yang maju cuma satu orang yang di belakang. Ini menunjukkan bahwa kalian yang di depan terlalu banyak berpikir ketika ada rezeki di depan mata," ucapnya.
Dari simulasi singkat itu, Setyohadi juga ingin memberi gambaran bahwa peluang usaha di depan mata harus ditangkap dengan cepat. ”Biar dekat, kalau lambat, ya tidak dapat apa-apa," ujarnya.
Hal terpenting untuk menjadi pengusaha adalah mindset. Pola pikir seorang entrepreneur harus ditanamkan sejak dini. Mindset awal yang harus dimiliki adalah berfikir positif, percayaan diri, dan mulai dari sekarang. ”Tidak ada seorang pengusaha yang langsung sukses ketika merintis sebuah bisnis. Dengan memiliki semangat untuk maju dan sikap pantang menyerah, pengusaha dapat melewati banyak rintangan-rintangan dan dapat mencapai tujuan,” ujarnya.
Banyak orang sukses yang pernah merasakan kegagalan. Jadi, untuk memulai suatu bisnis janganlah takut akan kegagalan. "Faktor utama kegagalan adalah rasa takut. Mencoba saja belum, sudah takut gagal duluan. Sama seperti anda naksir seorang cewek cantik. Kalau takut nembak, pasti gagal. Kalau berani nembak, ada dua kemungkinan: diterima atau ditolak," terang pembina UMKM di Kota Kediri ini.
Setyohadi juga mengungkapkan bahwa perusahaan yang paling ditakuti kompetitor adalah PT. ALGA. Singkatan dari "Apa loe mau, gue ada". Perusahaan seperti inilah yang mampu berkembang pesat lantaran bisa memberikan semua kebutuhan. Caranya, dengan membuat jaringan usaha yang luas. "Ketika ada permintaan, meski kita tidak punya barangnya, tapi kita bisa menyediakan barang dari jaringan kita," ujarnya.
Dalam B2B Expo di Citimall Sampit, Ketua Kadin Kotawaringin Timur Susilo juga menjadi pembicara. Di hadapan para pelaku UMKM dan para pelajar, Susilo mengatakan bahwa mencapai kesuksesan itu tergantung bagaimana seseorang melihat peluang yang ada. Peluang bisa membuahkan hasil jika seseorang berusaha maksimal dengan memanfaatkan kemampuan, jaringan, dan memiliki mental pantang menyerah.
Membuka usaha tentu saja membutuhkan sebuah peluang karena berusaha adalah sesuatu yang berisiko. Ada kalanya untung dan ada kalanya rugi. Itu hal yang biasa terjadi dalam bisnis.
Susilo juga menyarankan bagi generasi muda yang ingin memulai usaha, sebaiknya mengawali bisnis dengan skala kecil agar dapat belajar dari setiap proses dan persoalan bisnis yang terjadi. ”Belajarlah dulu bagaimana menangani masalah kecil sehingga apabila suatu saat muncul masalah besar Anda dapat mengatasinya juga,” ucapnya. (yit)