SAMPIT – Perbincangan soal kaus tagar makin hangat. Masyarakat juga antusias memburu kaus #2019GantiPresiden maupun #DiaSibukKerja. Bahkan, sudah ada warga yang memakai kaus tersebut pada acara Jalan Sehat Radar Sampit, Minggu (6/5).
Pengamat politik Ikhwan Nuruddin mengatakan, kaus bertuliskan #2019GantiPresiden bisa memicu perlawanan serupa dari massa berkaus tagar #DiaSibukKerja. Dia menyarankan agar warga tak memakai kaus tersebut secara bergerombol karena bisa memicu perlawanan dari pihak lawan.
”Meskipun awalnya hanya perang kaus, tapi hal ini bisa jadi permulaan lahirnya kesenjangan politik dan sosial di antara kubu kaus tagar satu dengan kaus tagar lainnya. Lebih baik, kalau mau pakai kaus itu, sendirian saja. Tak usah bawa-bawa massa,” ujar warga Sampit ini.
Walaupun tak ada larangan memakai atau menyebarkan kaus dalam bentuk apapun, namun semua kemungkinan bisa terjadi menjelang tahun politik. Apalagi, masyarakat sudah menyimpulkan pemakai kaus tagar adalah pendukung salah satu calon presiden.
Kasatpol PP Kotim Rody Kamislam ikut angkat bicara. Saat ini masyarakat sudah cerdas dalam mengamati situasi. Dirinya berharap, seluruh pihak tak terprovokasi akan hadirnya isu apapun yang dapat mencederai kondusivitas Kabupaten Kotim.
”Saya berpesan, agar masyarakat Kotim hati-hati dalam melakukan tindakan apapun yang sensitif menjelang tahun politik. Dalam hal ini, soal kaus tagar itu. Lebih baik dipakai sendiri di rumah. Kalau dipakai bergerombol ditakutkan mendapatkan perlawanan dari pihak tertentu. Yang akhirnya bisa mengganggu keamanan,” tuturnya. (ron/yit)