SAMPIT – Keberadaan klub-klub tertentu di lingkungan sekolah berpotensi dikembangkan menjadi lebih baik. Namun, keberadaannya juga harus didampingi pembina yang baik agar tidak menjurus ke arah negatif.
”Klub yang terbentuk di sekolah sudah beragam, baik klub olahraga maupun lainnya. Ini berpotensi dikembangkan. Namun, mereka (klub) ini harus didampingi pembina yang waras (baik),” kata Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Najmi Fuadi, Selasa (8/5).
Menurut Najmi, terbentuknya klub di sekolah sebagai bentuk soliditas. Sebab itu, perlu diperhatikan, bahkan diwaspadai.
Sayangnya, pembinaan klub yang ada, khususnya di bidang bukan olahraga belum memiliki tempat. Diharapkan ke depannya ada tempat seperti halnya Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) sebagai wadah pembinaan klub di bidang olahraga.
Di bidang olahraga, Dispora Kotim berupaya membina itu semua. Salah satunya dengan membina klub pelajar di sekolah lewat guru, pelatih, dan penggiat olahraga di sekolah.
”Tujuan kami melaksanakan ini, yakni memperbaiki manajemen pembinaan klub olahraga pelajar di sekolah guna menuju Kotim hebat,” kata Farhan, Ketua Pelaksana Kegiatan.
Dalam kesempatan itu, Kepala Dispora Kotim Najmi Fuadi juga mengingatkan agar pembina berhati-hati dalam memanajemen klub di sekolah. Terutama saat memutuskan untuk pemungutan iuran atau sumbangan. Sebab, bukan tidak mungkin bisa saja nanti berdampak pada hukum. (oes/ign)