SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur (Pemkab Kotim) Juni mendatang sudah mempersiapkan diri mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan (karlahut). Pos komando (posko) akan didirikan bersama seluruh instansi terkait.
”Kami sudah siapkan, nanti akan dibentuk posko Juni mendatang. Akan tetap melibatkan semua pihak seperti tahun lalu. Diperkirakan Juli sudah mulai memasuki kemarau,” ucap Kepala Pelaksana BPBD Kotim M Yusuf melalui Kabid Kesiapsiagaan Punding, Selasa (22/5).
Sejauh ini, lanjutnya, hujan masih sering mengguyur Kota Sampit dan sekitarnya. Namun, segala kemungkinan harus diantisipasi supaya tidak mendesak melakukam pemadaman ketika api mulai membakar kawasan gambut.
”Sebelum itu (pembentukan posko) akan dikoordinasikan juga dengan instansi dan institusi terkait nantinya,” ujarnya.
Seperti tahun lalu, posko karhutla diperkirakan akan dipusatkan di Mako Damkar, Museum Kayu Sampit, Jalan S Parman tak jauh dari Taman Kota.
Terpisah, Kasi Pemadam Kebakaran Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan (DPKP) Kotim Sunardi mengatakan, selama 2018 sudah terjadi karhutla sebanyak 8 kali.
”Dari awal tahun paling banyak di Kecamatan Ketapang, ada lima kejadian, sisanya di Baamang. Iya, memang masih hujan, tapi jangan sampai membakar lahan. Cuaca sekarang panas sekali, kalau api menyala bisa membesar,” jelas Sunardi.
Pihaknya selalu siaga, jika ada kebakaran akan langsung turun ke lokasi kejadian. Delapan unit mobil pemadam juga telah disiagakan. Termasuk peralatan lainnya, hingga kesiapan 64 anggota.
”Kalau ada laporan kebakaran, kami akan langsung ke lokasi, karena kami selalu siaga bukan hanya ada karhutla, tapi juga antisipasi kebakaran bangunan,” tandasnya. (mir/ign)