SAMPIT – Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur akan mengamankan aset-aset daerah yang terancam abrasi di Pantai Ujung Pandaran, Kecamatan Teluk Sampit. Salah satu upaya yang akan ditempuh adalah memasang karung pasir.
“Mengenai abrasi, secepatnya akan ditangani dan dalam waktu dekat. Kami masih munggu karung pasir karena dalam proses pengiriman melalui transportasi laut,” ucap Sekda Kotim Halikinnor, Kamis (24/5).
Karung pasir dipesan dari Semarang, Jawa Tengah. Pengiriman tidak dalam waktu cepat karena menggunakan armada laut. “Kalau barangnya sudah datang, secepatnya akan dipasang karena abrasi semakin tak terkendali,” tegasnya.
Kepala Bidang Pengembangan Destinasi dan Kelembagaan Pariwisata pada Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Kotim Masnah mengungkapkan, pihaknya bersama BPBD Kabupaten Kotim telah mengadakan rapat membahas abrasi Ujung Pandaran.
“Pada saat rapat, BPBD akan membuat posko tanggap darurat di Ujung Pandaran guna memantau perkembangan abrasi. Sekarang posko sudah dibentuk dan saat ini kami juga masih menunggu karung pasir untuk dipasang di sepanjang pantai,” ujarnya di ruang kerjanya.
Menurutnya, abrasi sudah mencapai aspal jalan, bahkan rumah betang. Di Pantai Ujung Pandaran, kata Masnah, terdapat banyak aset daerah yang perlu diselamatkan.
“Saya juga berharap jangan sampai lambat menanggani. Apabila lambat, maka aset akan hancur dihantam abrasi,” saran Masnah.
Sebelumnya, Camat Teluk Sampit Samsurijal bersama Kepala Desa Ujung Pandaran Aswin Nur telah melakukan pengecekan langsung ke lokasi. Tidak dapat dipungkiri lagi bahwa abrasi sudah mengancam serius tidak hanya jalan aspal di dalam wisata bahkan rumah betang. (fin/yit)