SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

SAMPIT

Kamis, 10 September 2015 22:54
Ribuan Titik Api Terpantau di Kalteng, Semua Penerbangan Dibatalkan
Penumpang yang gagal terbang dari Bandara H Asan Sampit kemarin.

SAMPIT - Tiga penerbangan ke Kota Sampit dibatalkan. Kabut asap yang parah menjadi penyebabnya. Bahkan, satu pesawat batal mendarat karena asap menutupi  Bandara H Asan Sampit.

”Saya mau jemput bos datang dari Surabaya, eh ternyata dibatalkan. Padahal tadi pesawatnya sudah terbang berputar-putar di atas bandara namun tidak jadi mendarat,” ujar Adriansyah, warga di Bandara H Asan Sampit, kemarin (9/9).

Beberapa orang calon penumpang pun sempat kecewa. Calon penumpang yang kecewa ini sebagian besar bertujuan Semarang. Pasalnya, hari sebelumnya penerbangan dari dan ke Semarang juga sempat ditunda. Rencananya akan diberangkatkan kembali pada Rabu (9/9), tapi malah batal.

Branch Manager Kalstar Aviation Sampit Novallino menjelaskan, pembatalan penerbangan terjadi lantaran jarak pandang terganggu kabut asap. Kabut asap yang terjadi, Rabu (9/9), merupakan yang terparah selama ini.

Penerbangan yang dibatalkan tersebut adalah penerbangan Sampit-Semarang PP, Sampit- Pangkalan Bun-Ketapang-Pontianak. Selain itu, rute penerbangan dari Jakarta ke Sampit juga batal, bahkan pesawat harus putar arah ke Surabaya.

”Parah, hari ini semua penerbangan batal. Bahkan pesawat dari Jakarta ke Sampit harus balik ke Surabaya. Cuaca Sampit di bawah minimal jarak pandang, ” kata Novallino.

Beberapa penumpang terlihat kecewa, karena waktu mereka harus tersita. Sebagian memilih untuk terbang melalui Banjarmasin, dan ada juga memilih lewat jalur laut.

”Kecewa sih tidak, hanya saja waktu sayang terbuang sia-sia. Terpaksa ikut kapal laut,” kata Erni Listio Lestari, calon penumpang tujuan Surabaya.

Di Bandara H Asan, terlihat juga rombongan pejabat daerah Kotim yang ingin bertugas ke luar daerah terkena imbas pembatalan penerbangan. Kendati demikian, mereka mengaku memaklumi pembatalan penerbangan karena alasan kondisi cuaca. ”Ini kan demi keselamatan juga,” ucap Wim RK Benung, pejabat di daerah itu.

Sementara itu, akibat dari pembatalan penerbangan Kantor Pelayanan Kalstar Aviation Sampit diserbu calon penumpang. Penumpang tampak memadati kantor itu untuk mengambil uang mereka kembali.

Kondisi kabut asap, kemarin (9/9), memang cukup pekat. Berdasarkan informasi Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Bandara H Asan Sampit, titik panas hari itu cukup banyak. Menurut BMKG, ada 204 titik terpantau melalui satelit. Titik panas tersebar hampir di setiap kecamatan (lihat infografis).

1.726 TITIK DI KALTENG

Data mengenai titik api di Kalteng juga dirilis Satgas Gabungan Penanggulangan Bencana Kebakaran hutan, lahan, pekarangan (Karhutlakar). Mereka menyebut ada ribuan lebih titik api yang terpantau. Jumlahnya meningkat tajam sejak Agusuts hingga September 2015. Pada Agustus terpantau 814 titik api, dan hingga 8 September sudah terpantau 437 titik api.

Koordinator media centre Karhutlakar Kalteng Marianitha menyebutkan, berdasarkan data Sipongi Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), hingga 8 September 2015 jumlah titik api di Kalteng mencapai 1.726.

Pada September ini, titik api terbanyak berada di Kabupaten Pulang Pisau, yakni 84 titik. Kemudian disusul Kotawaringin Timur dengan 57 titik api, Kapuas 54 titik api, Seruyan 54 titik api, Kotawaringin Barat 47 titik api, dan kabupaten/kota lainnya masih dibawah 30 titik api yang terpantau.

”Jika diakumulasi dari Januari hingga 8 September 2015, titik api terbanyak di Kabupaten Pulang Pisau dengan 254 titik api, Kotawaringin Timur dengan 243 titik api, Kotawaringin Barat dengan 220 titik api, dan Kapuas dengan 200 titik api,” tukasnya.

Kemudian, titik api juga tersebar di Seruyan dengan 170 titik api, Katingan 133 titik api, Sukamara 128 titik api, Palangka Raya 111 titik api, Barito Timur 51 titik api, Lamandau 51 titik api, Barito Selatan 46 titik api, Barito Utara 43 titik api, Murung Raya 40 titik api, serta Gunung Mas 36 titik api.

Sementara untuk jarak pandang berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Klas I Palangka Raya, jarak pandang di Bandara Tjilik Riwut pada 9 September 2015 dari pukul 07.00 WIB sampai 10.00 WIB hanya 150 meter dengan suhu udara 32 derajat Celcius.

Meningkatnya titip api dan tebalnya kabut asap tersebut, satgas gabungan masih melakukan rapat untuk menyusun tugas masing-masing satgas. ”Untuk sekarang, karena perubahan status menjadi tanggap darurat, tim terus bekerja mempersiapkan segala sesuatu yang diperlukan dan mengatur pembagian tugas masing-masing. Dan rapat untuk menyusun rencana anggaran yang diperlukan agar segera diajukan ke pemerintah pusat sudah dilaksanakan, tapi jumlahnya saya tidak tahu persis karena belum dikalkulasi,” tandasnya. (oes/arj/dwi)

loading...

BACA JUGA

Rabu, 09 September 2015 22:17

Dishub Diminta Tambah Traffic Light

<p><strong>PALANGKA RAYA</strong> &ndash; DPRD Kota Palangka Raya menilai sejauh…
Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers