SAMPIT – Sekda Kotim Halikinnor meminta instansi terkait terus melakukan pengawasan dan pengecekan harga di pasaran. Hal itu agar tidak terjadi lonjakan harga menjelang Lebaran. Ketersediaan barang juga harus diperhatikan, mulai dari distribusi pengiriman barang jangan sampai terganggu.
”Jika pengiriman barang terganggu, stok barangnya juga terganggu. Hal tersebut pasti akan berdampak pada harga barang yang akan turut melonjak. Hal tersebut yang harus diawasi,” kata Halikin, Rabu (30/5).
Seandainya kenaikan harga barang masih dalam katagori normal karena mengikuti momen, menurutnya, hal itu masih wajar. Tapi, apabila kenaikan sudah melebihi batas, perlu ditelusuri. Pedagang diharapkan tak bermain curang dengan memanfaatkan momentum Ramadan dan Lebaran untuk meraup untung besar.
Sementara itu, harga salah satu bahan pokok di pasaran lebih tinggi dibandingkan hari biasa, yakni telur ayam mencapai Rp 50 ribu per sap. Biasanya telur ayam paling mahal Rp 40 ribu per sap.
”Sudah hampir sepekan ini harganya naik dibandingkan hari biasanya, sedangkan untuk persediaan barangnya masih aman dan dapat mencukupi kebutuhan selama Ramadan dan Lebaran,” ujar Jamil, pedagang telur di kawasan pasar PPM.
Menurutnya, kenaikan harga tersebut memang sudah dari distributornya, sehingga mereka juga menjual dengan mengikuti harga di pasaran. (dc/ign)