SAMPIT – Menyambut Idul Fitri 1439 hijriyah, Pemerintah Kabupaten Kotawaringin Timur melalui Dinas Pertanian dan Peternakan (Distanak) menyiapkan sedikitnya 20 ton daging sapi untuk konsumsi masyarakat Kota Sampit dan sekitarnya.
”Daging sapi untuk lebaran masih aman. Saat ini saja ada tiga Perseroan Terbatas(PT) yakni, PT Metko, PT Sulung dan PT Astra. Dan 50 ekor sapi yang disiapkan itu nanti akan bertambah, antisipasi jika kekurangan,” ujar Kepala UPTD Rumah Potong Hewan (RPH) Distanak Kotim Milla Walu Wandja ketika dijumpai Radar Sampit di Jalan HM Arsyad kilometer 4,5, Desa Telaga Baru, Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Jumat (1/6).
Menurut Milla, tahun lalu, pada 2017 konsumsi untuk lebaran mencapai 75 ekor atau sekitar 30 ton daging sapi terjual di pasaran Kota Sampit. Meski begitu, Milla menjelaskan PT Astra sudah bisa menjamin jika nanti pihaknya akan menambah stok sapi.
”Sapi itu sudah ada di lokasi (di RPH), tinggal penambahan saja nanti. Saat ini masih ada waktu menunggi lebaran. Setiap ekor sapi rata-rata dengan berat bobot sekitar 400 kilogram, semua sehat. Setiap hari kami awasi kondisi sapi sebelum disembelih,” ujarnya.
Sapi kiriman dari Sumba, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) akan segera datang lagi sekitar H-7 lebaran, dan ketika H-2 pemotongan sapi diprediksi akan terus meningkat, menyesuaikan dengan permintaan masyarakat.
”Untuk hari-hari besar, itu pasti meningkat. Kalau hari biasa per hari kita menyembelih sekitar 6-8 ekor saja. Kalau dikalkulasi per hari masyarkat Kota Sampit mengonsumsi daging sapi sekitar 3,2 ton,” tambahnya.
Untuk harga daging sapi saat ini tidak ada mengalami kenaikan yang signifikan, per kilogram Rp 120 ribu. Akan tetapi Milla mengakui, ketika H-7 lebaran harga daging sapi dipastikan akan ada perubahan, naik dari biasanya.
Terpisah, itu Kabid Perdagangan Dinas Perdangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kotim M Tahir ketika dikonfimasi pihaknya berencana bersama tim, instansi terkait akan melakukan pengecekan harga daging secara berkala sejak H-7 lebaran. (mir/fm)