NANGA BULIK – Ratusan obat dan makanan kedaluwarsa diamankan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau saat melakukan razia di sejumlah toko di kota Nanga Bulik, pekan tadi.
Ironisnya, ada satu toko yang hampir setengah dari barang dagangannya adalah barang kedaluwarsa semua.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Lamandau, Friaraiyatini menjelaskan bahwa dalam rangka menyambut Hari Raya Idul Fitri, Dinas Kesehatan melalui Seksi Farmasi, Alkes dan PKRT bersama Tim Pengawasan Pangan Terpadu Kabupaten Lamandau telah melakukan pengawasan dan pembinaan bagi sarana dagang yang terdapat di Kabupaten Lamandau, meliputi Kecamatan Bulik, Nanga Bulik, Kecamatan Sematu Jaya dan Kecamatan Menthobi Raya yang dilaksanakan dari 21 Mei hingga 6 Juni 2018.
"Dari pemeriksaan yang kami lakukan, hasilnya masih ditemukan makanan dan minuman yang telah kedaluwarsa, masih dipajang pada rak-rak di sejumlah toko," terangnya.
Menindaklanjuti hal tersebut, maka tim melakukan tindakan pengamanan dengan mengambil dan memisahkan makanan minuman yang telah kadaluarsa agar tidak terambil oleh konsumen dan dijual kembali oleh pedagang.
Dinas Kesehatan dan tim juga memberi kesempatan bagi para pedagang untuk dapat meretur kembali barang yang masih dapat diretur karena masuk masa kedaluwarsa serta mengimbau agar ke depannya, hal serupa tidak terulang lagi.
Selain itu dalam kegiatan pengawasan tersebut juga ditemukan toko dan swalayan yang menjual obat-obatan dengan logo merah seperti Ampicilin, pil KB, Asam Mefenamat (obat pereda nyeri), dan lainnya.
Sementara, logo biru seperti obat flu dan batuk yang seharusnya hanya dapat dijual di apotek dan toko obat serta dibawah tanggungjawab apoteker maupun asisten apoteker.
"Kami juga melakukan pengamanan dengan menyegel obat-obat tersebut untuk diamankan di Dinas Kesehatan sampai proses legal dapat terpenuhi. Dinas Kesehatan juga memberikan peringatan keras agar pedagang tidak menjual obat-obatan yang seharusnya tidak boleh dijual bebas di toko dan swalayan karena melanggar peraturan yang ada," tegasnya.
Kegiatan ini dilakukan agar para penjual maupun pembeli, sama-sama diuntungkan. Selain itu untuk menambah wawasan bagi pedagang akan pentingnya melindungi hak-hak konsumen.
Banyak keterbatasan dari Dinas Kesehatan maupun tim terpadu mengenai dana maupun tenaga ,sehingga tidak semua kecamatan maupun pedagang dapat di datangi. Untuk itu, pihaknya mengimbau kepada konsumen/pembeli untuk jeli dalam memilih dan membeli makanan maupun obat-obatan yang akan digunakan.
"Cek kedaluwarsa, cek kemasannya, serta untuk obat belilah pada tempat-tempat resmi dan tanyakan bagaimana cara menggunakan obat dengan tepat, jadilah pembeli yang cerdas dan cermat,” imbaunya. (mex/fm)
