SAMPIT – Usai sudah tugas Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Kotim menggelar pasar murah sebagai upaya menekan inflasi. Pasar murah terakhir di Kecamatan Baamang merupakan penerima terbanyak dari kecamatan lain.
”Kalau di kecamatan-kecamatan lain hanya 500 kupon, sedangkan di Kecamatan Baamang sebanyak 840 kupon,” kata Kepala Disdagperin Kotim melalui Kepala Bidang Perdagangan HM Tahir di sela pembagian pasar murah depan Aula Sei Baamang, Senin (4/6).
Menurutnya, perbedaan jumlah kupon antara kecamatan lain karena Baamang dibantu menggunakan dana APBD Provinsi Kalteng sebesar Rp 42 juta. Sedangkan kecamatan lain, seperti Kotabesi, Cempaga, maupun Mentaya Hilir Utara, hanya dari APBD Kotim.
”Kalau APBD Kotim per kecamatan hanya Rp 25 juta, sedangkan dari provinsi Rp 42 juta,” tegas mantan Kepala Bidang Aset pada Dinas Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (DPKAD) Kotim ini.
Dia menjelaskan, adanya pasar murah dalam menyambut Bulan Suci Ramadan dan Hari Raya Idul Fitri 1439 Hijriyah tujuannya untuk menekan inflasi yang disebabkan melonjaknya harga kebutuhan di pasaran.
”Terkait kupon, semuanya kami serahkan kepada kecamatan untuk membagikan. Apabila ada yang tidak dapat bagian bukan tanggung jawab kami, melainkan kecamatan,” tandasnya.
Terpisah, Camat Baamang HM Yusransyah menambahkan, kupon diserahkan kepada kepala desa dan lurah masing-masing. Sebab, lurah atau desa yang mengetahui siapa saja yang layak untuk menerima sembako murah.
”Kalau mengacu pada harga di pasaran, sembako murah itu total harganya sekitar Rp 200 ribu. Lantaran disubsidi harganya hanya Rp 150 ribu. Untuk mendapatkan sembako murah itu harus menggunakan kupon yang sudah dibagikan melalui lurah atau kepala desa,” ujarnya. (fin/ign)