SAMPIT – Sejak dipublikasikan melalui rublik Ruang Santai Radar Sampit, keberadaan jembatan gantung penghubung antara Desa Bagendang Hulu dengan Bagendang Permai Kecamatan Mentaya Hilir Utara (MHU) mulai diburu. Salah satu tujuannya hanya untuk berfoto.
”Saya sering ditanya orang maupun teman-teman sejawat. Mereka bertanya, benarkah ada jembatan gantung di Bagendang?” kata Plt Camat MHU Adi Candra kepada Radar Sampit, Senin (4/6).
Di samping itu, lanjut Candra, jembatan gantung penghubung dua desa tidak hanya diburu masyarakat Kotim, bahkan kabupaten lain di Kalteng.
”Saya juga sempat ditanya bukan hanya masyarakat, bahkan wartawan dari kabupaten lain. Pertanyaan mereka sama, keberadaan jembatan gantung di Kecamatan MHU,” ujarnya.
Berawal dari publikasi tersebut, menurutnya, jembatan gantung di Kecamatan MHU sudah bukan rahasia umum lagi. Bahkan, kata Candra, hampir setiap sore jembatan berkonstruksi besi dan baja itu dikunjungi pengunjung dari luar desa.
”Sekarang sudah banyak pengunjung jembatan gantung. Mereka ada yang selfi dan ada juga yang ingin menyaksikan pesona jembatan ketika sore hari. Yang jelas, kami harapkan dari dinas kebudayaan dan pariwisata (Disbudpar) untuk mengembangkan ke depan bagaimana baiknya jembatan gantung sebagai tempat tujuan wisata,” ujarnya. (fin/ign)