SAMPIT - Sejak H-15 hingga H-8 (kemarin) terdata sebanyak 4. 732 orang meninggalkan Sampit. Awal puncak arus mudik diprediksi akan terjadi hari ini.
Pantauan koran ini, KM Leuser tujuan Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya mengangkut 1.569 penumpang, Kamis (7/6). Meski jumlah pemudik lebih banyak dari hari biasa di luar musim mudik, namun pemberangkatan berjalan lancar.
”Belum terjadi kepadatan, prediksi kami, Jumat (hari ini) akan banyak pemudik karena ada dua kapal yang akan berangkat,” jelas Kepala Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Sampit Toto Sokarno.
Desakan penumpang hanya terjadi saat penumpang ingin ke luar dari terminal pelabuhan menuju kapal. Namun hal tersebut berhasil diurai oleh petugas dengan memberlakukan sistem buka tutup.
”Ini terjadi karena terminal penumpang kapasitasnya hanya 800 orang. Hasil koordinasi kami, maka tidak boleh berbarengan,” jelas Toto.
Penumpang perempuan, orang tua dan anak diprioritaskan menaiki kapal lebih dahulu. Jasa porter atau pengantar penumpang barang juga dipisahkan agar tak membahayakan penumpang lainnya.
Sejauh ini, diakui tak ada kendala maupun keluhan yang berati. Hanya saja ada sejumlah penumpang terpaksa gagal berangkat karena tidak dapat menunjukan kartu identitas sesuai dengan tiket yang dipesan.
”Saya menduga mereka beli tiket di lain, bukan di agen resmi atau operator pelayarannya. Mereka terpaksa ditolak naik kapal karena tidak dapat menunjukan kartu identitas,” katanya.
Kapasitas Terminal Pelabuhan Tak Memadai
Sementara itu General Manager Pelindo III Cabang Sampit Jasri mengakui kapasitas terminal penumpang belum memadai. Pihaknya sudah berencana membanun terminal baru dengan kapasitas lebih besar. Pemenang tender sudah ada dan akan mulai melakukan pembangunan pada Agustus mendatang. Namun, rencana ini terkendala dengan keinginan pemerintah daerah yang ingin merelokasi terminal penumpang ke Pelabuhan Bagendang.
”Kapasitas terminal hanya 800 penumpang sedangkan kapasitas kapal bisa mencapai sekitar 1.500 penumpang,” kata Jasri.
Demi kenyamanan pemudik, Pelindo menyediakan tenda dan sejumlah kursi. Ini mengantisipasi lonjakan penumpang saat puncak arus mudik.
”Kami menyiasati setelah penumpang masuk terminal. Akan ditempatkan ke tenda-tenda tersebut, sehingga tidak ada lagi kesan terlantar,” katanya.
Sebenarnya, tahun 2018 ini akan dibangun terminal penumpang yang baru. Kapasitas yang ada kini tak cukup menampung jumlah penumpang saat musim mudik seperti sekarang. Namun karena adanya rencana pemerintah daerah merelokasi terminal, maka pembangunan ditunda. Pihak pelabuhan masih mencoba bernegosiasiasi dengan pemerintah agar membatalkan rencana relokasi itu. Sebab letak terminal yang ada saat ini sudah sesuai dan sangat strategis.
”Harapan kami tetap di Sampit. Kalau dipindahkan ke Bagendang, penumpang akan lebih jauh. Sarana transportasi belum ada. Makanya kami coba negosiasi dulu,” pungkas Jasri. (oes/yit)