PANGKALAN BUN – Andi, warga Desa Pulau, Kecamatan Pangkalan Banteng, menyerahkan seekor bayi beruang madu berusia sekitar 4 bulan kepada Bintara Pembina Keamanan dan Ketertiban Masyarakat (Bhabinkamtibmas) setempat, Kamis (21/6) sekitar pukul 07.00 WIB. Saat diserahkan, bayi binatang dilindungi ini nampak kekurangan asupan makanan.
Kepala Seksi Konservasi Wilayah (SKW) II Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah (Kalteng), Agung Widodo menuturkan, bayi beruang madu yang masih berusia 4 bulan tersebut berjenis kelamin betina. Ia ditemukan oleh pamannya Andi ini, sekitar dua bulan yang lalu disemak belukar sekitar Desa Sungai Pulau. Saat ditemukan, bayi beruang yang nampak lucu ini dalam keadaan tersesat sendirian tanpa induk.
”Waktu ditemukan itu tanpa induk, tidak diketahui juga induknya ke mana,”ujarnya kepada koran ini, kemarin.
Agung menjelaskan, beruang madu yang merupakan termasuk satwa liar dilindungi tersebut diserahkan kepada Bhabinkamtibmas Desa Sungai Pulau, yakni Dedet Suriadi dan kemudian diserahkan kepada pihaknya di BKSDA Kalteng.
”Kondisinya sehat saja, namun juga perlu perbaikan gizi dan perawatan oleh dokter hewan, karena masih bayi,” katanya.
Agung menambahkan, selama dalam perawatan oleh warga, bayi beruang madu tersebut hanya sedikit memakan buah-buahan.Selain itu bayi beruang tersebut juga sempat diberi minum susu, namun susu yang diberikan adalah susu kaleng, dan seharusnya yang diberikan adalah susu bubuk bayi.
”Ada kesalahan saat memberikan susu, diberi susu kental manis kaleng. Jadi kemarin langsung kita titipkan ke OCCQ untuk dirawat, sampai siap untuk dilepasliarkan ke habitatnya yang lebih aman,” pungkasnya. (jok/gus)