SAMPIT—Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim), terus menggalakkan program perpusatkaan desa. Hal tersebut dikoordinasikan dengan pihak desa, kecamatan dan dinas terkait, agar budaya membaca dan pembaruan informasi didapatkan masyarakat.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kotim Suparmadi menjelaskan, saat ini dari 168 desa di Kotim baru sekitar 45 desa yang memiliki perpustakaan. Sedangkan yang lainnya sebagian ada dalam proses pembuatan, dan sebagian lagi memang ada yang belum punya sama sekali.
”Pemahaman dan penyatuan pemikiran bahwa pentingnya perpustakaan di desa ini harus terus dilakukan, sehingga aparatur desa dan masyarakatnya dapat membangun serta mengelola perpustakaan desa,” imbuh Suparmadi, Kamis (28/6).
Menurutnya perpustakaan desa juga dapat memicu anak-anak untuk menjadi rajin membaca sejak usia dini. Selain itu diusulkan untuk ketersediaan buku di perpustakaan desa sesuai dengan potensi desa, sehingga dapat membantu perkembangan potensi desa.
”Misalkan di wilayah selatan potensi desanya lahan pertanian dan perikanan, maka sediakan buku yang menunjang potensi tersebut, sehingga masyarakat mendapatkan tambahan ilmu tentang potensi desa tersebut dari buku,” pungkas Suparmadi.
Ditambahkan, dalam setiap kali pertemuan pihaknya terus mengingatkan agar pihak desa dapat segara membangun dan mengelola perpustakaan desa, demi kemajuan informasi dan wawasan masyarakat desa. (dc/gus)