SAMPIT-Anggota Komisi II DPRD Kotim, Abdul Kadir menilai sektor kelautan dan perikanan di daerah ini berpotensi meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PDA), jika dikelola secara profesional dan modern.
”Jika potensi perairan itu dikelola secara bagus, tentunya akan bisa meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan yang paling utama bisa meningkatkan PAD,”ujarnya.
Menurut Kadir, wilayah perairan Kabupaten Kotim cukup luas. Bukan hanya perairan laut yang menjadi batas antarpulau saja, tetapi didaratan juga terbentang sungai yang cukup besar dan berpotensi menghasilkan sumber daya perikanan.
Menurutnya, produksi ikan di Kotim tidak maksimal selama ini bukan karena pencurian saja yang dilakukan orang luar, tetapi justru minimnya sarana penunjang bagi nelayan. ”Dengan tidak adanya penunjang nelayan, dipastikan mereka akan kesulitan ketika ingin melaut,”cetusnya.
Abdul Kadir menegaskan, sektor perikanan di Kotim ini mestinya ditunjang dengan fasilitas dari pemerintah setempat. Baik itu alat tangkap, kapal, kemudian ketersediaan bahan bakar minyak bersubsidi.
Diungkapkannya, selama ini para nelayan di pesisir mengeluh kesulitan mendapatkan bbm subsidi. Dan mereka harus datang ke daerah Mentaya Hilir Selatan. “Ke depanya besar harapan kita agar persoalan di nelayan ini bisa dipecahkan satu persatu,” tandasnya.
Kadir menambahkan, belum adanya peraturan daerah (Perda) yang mengatur larangan pengambilan hasil ikan di Kotim, juga menjadi masalah sehingga sektor ini tidak maksimal berkembang. (ang/gus)