PANGKALAN BUN-Hj Maryani sudah bulat mencalon sebagai anggota DPRD Provinsi Kalteng dari daerah pemilihan (Dapil) III yang mencakup Kabupaten Kotawaringin Barat, Lamandau, dan Sukamara. Perempuan yang maju melalui PDI Perjuangan ini ingin berbuat banyak untuk masyarakat Kalteng, terutama kaum perempuan dan anak.
Dirinya merasa tergugah untuk maju di Pileg 2019 lantaran masih banyak masyarakat miskin baik itu yang ada di kota maupun pelosok. Dia juga prihatin dengan banyaknya kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRD) dan pelecehan seksual yang menimpa kaum perempuan dan anak. Maka dari itu dirinya merasa harus berbuat, dengan memberikan pendampingan hukum bagi masyarakat kecil.
"Maka saya ikut mencaleg tujuan saya bisa membantu masyarakat Kalimantan Tengah yang lebih banyak. Terutama kaum perempuan dan anak yang harus kita perhatikan. Ketika ada kasus KDRT dan pelecehan menimpa perempuan, hati saya merasa tersayat," ujar adik Gubernur Kalteng Sugianto Sabran ini.
Dirinya mengaku dulu anaknya orang miskin. Sekarang dia menjadi petani kebun. ”Saya siap memberikan bantuan hukum dan lainnya kepada masyarakat yang membutuhkan. Tidak hanya pada saat saya menang dan duduk di kursi DPRD Kalteng. Saat Ini pun saya siap, "jelasnya.
Jika terpilih, dirinya siap mendedikasikan dirinya untuk masyarakat, termasuk soal gaji.
"Yang saya pikirkan justru saat menang, bagaimana saya bisa berbuat banyak bagi masyarakat. Menang alhamdulilah dan ketika kalah juga alhamdulilah. Saya bukan orang yang suka janji, " ujarnya.
Dirinya mempunyai keberanian yang besar untuk berbuat bagi masyarakat. "Kata Berani mencakup banyak aspek. Tentu saya siap memperjuangkan hak-hak masyarakat. Jika tidak berani, maka kita tidak dianggap oleh orang. Tekad saya sudah bulat untuk bisa berbuat kepada banyak orang. Sehingga kemiskinan dan kasus KDRT bisa berkurang. Semua itu untuk menjadikan Kalteng lebih berkah," jelasnya.
Untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, masih banyak cara yang bisa dicoba. Terutama bagi ibu-ibu rumah tangga itu perlu diberdayakan agar bisa menghasilkan uang.
"Memberdayakan ibu-ibu yang masih produktif. Mereka bisa diajari dengan. Membuat tas, sandal, dan kerajinan lain. Ini yang sedang kami lakukan, agar perempuan mempunyai penghasilan. Meskipun sebagai ibu rumah tangga," pungkasnya. (rin/yit)