SAMPIT – Potensi banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim) meningkat. Hal itu seiring semaking tingginya itensitas curah hujan. Warga khawatir akan terjadi banjir besar, terutama yang bermukim di bantaran sungai.
”Di sini hujan selalu deras dalam dua hari ini dan semakin sering. Hujan terjadi dari pagi hari sampai siang. Tapi memang belum banjir, dan semoga tak banjir seperti dulu,” kata Andi, warga Desa Kuala Kuayan, Kecamatan Mentaya Hulu, melalui sambungan telepon, Rabu (6/1).
Seringnya hujan juga dirasakan warga di dalam kota. Hujan terjadi mulai dini hari. Meski tak terlalu lebat, namun, beberapa jam selanjutnya kembali disaput mendung. Ini tentunya cukup membuat khawatir warga, terutama bagi yang tinggal di permukiman rawan banjir.
”Memang hujan terjadi sudah mulai subuh, sementara siangnya kota dirundung mendung hampir sepanjang hari,” kata Arif, warga Kecamatan Mentawa Baru Ketapang.
Sehari sebelumnya, Badan Klimatologi dan Geofisika setempat sudah memperkirakan terjadi hujan lebat disertai petir. Hujan tersebut terjadi di sejumlah wilayah Kalimantan Tengah. Sejumlah wilayah yang mengalami cuaca ekstrem tersebut adalah Bukit Batu, Kahayan Tengah, Mantangai, Katingan Hilir, dan Cempaga Hulu.
Pemkab Kotim mewaspadai bencana banjir pada Februari-Maret. Sejumlah wilayah yang dipetakan masuk kategori rawan banjir, diimbau terus memantau ketinggian debit air. Wilayah tersebut adalah Kecamatan Bukit Santuei, Mentaya Hulu, Antang Kalang, Kotabesi, Cempaga Hulu, dan Antang Kalang.
”Pihak kecamatan sudah kami minta siaga. Jika terjadi peningkatan debit air yang signifikan, segera memberikan laporan kepada kami,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kotim Rukmana Priyatna.
Sekadar diketahui, akhir-akhir ini sejumlah wilayah di Kalimantan Tengah sudah mengalami banjir. Seperti yang terjadi di Kabupaten Kotawingin Barat dan Lamandau. (oes/ign)