KASONGAN – Hingga kini kondisi jalan yang menghubungkan Desa Tewang Darayu dan Desa Tewang Papari di Kecamatan Pulau Malan cukup memprihatinkan. Akses andalan masyarakat penghasil pisang terbesar di Kabupaten Katingan itu banyak berlubang dan membahayakan pengguna jalan.
Akses jalan Desa Tewang Darayu menuju ibukota kecamatan Buntut Bali juga rusak parah. Jalan yang terbuat dengan semenisasi sejak beberapa tahun itu, banyak lubang menganga. Bahkan di beberapa titik, badan jalan sudah putus akibat termakan usia dan terkikis air hujan. Dampaknya pun sangat dirasakan masyarakat setempat.
“Sudah bertahun-tahun kondisi jalan Tewang Darayu rusak parah seperti saat ini. Belum ada perbaikan oleh pemerintah,” ujar warga setempat Rijal (21), Kamis (7/1).
Menurutnya, jalan hanya sepanjang satu kilometer lebih itu dipergunakan masyarakat menuju ibukota kecamatan di Desa Buntut Bali. Begitu juga kondisi akses jalan di Desa Tewang Papari sangat dikeluhkan oleh masyarakat setempat. Badan jalan terlalu sempit dan diperparah dengan kerusakan. Bahkan ada badan jalan yang sudah terputus akibat luapan air Sungai Katingan.
“Dari tahun ke tahun jalan dalam Desa Tewang Papari tak pernah sekalipun dilakukan perbaikan apalagi peningkatan. Banyak masyarakat yang mengeluh dengan rusaknya kondisi jalan seperti ini,” kata warga lainnya Minto.
Contoh nyata muramnya kondisi jalan di Desa Tewang Papari dan Tewang Darayu tersebut mengundang tanda tanya besar. Terlebih mulai tahun 2015 lalu pemerintah pusat telah mengucurkan dana desa (DD) dengan nilai yang cukup besar kepada desa untuk melakukan pembangunan di wilayahnya.
Pada kesempatan sebelumnya, Bupati Katingan Ahmad Yantenglie pernah mengingat kepada perangkat Pemerintah Desa dan BPD masing-masing untuk melakukan pembangunan fisik menggunakan dana desa (DD), namun kenyataannya masih ada hal-hal prioritas yang belum diperhatikan seperti pembangunan dan peningkatan jalan desa. (agg)