PALANGKA RAYA – Satu Jamaah Calon Haji (JCH) asal kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) Yurlianti binti Ahmad Norhadi (51) gagal menunaikan ibadah haji tahun ini. Padahal yang bersangkutan telah masuk asrama haji Al Mabrur Embarkasi Haji Antara Kalteng dan menabung selama 8 tahun untuk dapat ke Tanah Suci.
Panitia ibadah haji dengan sangat terpaksa tidak memberangkatkan, Yurlianti. Pasalnya, setelah melalui pemeriksaan kesehatan dan tes kehamilan, Yurlianti positif hamil muda dengan usia kandungan 3 minggu.
Yurlianti kaget saat mengetahui kehamilannya. Pasalnya, usia anak bungsunya sudah 24 tahun, sehingga kehamilannya saat ini tidak diduga-duga.
Istri Abdul Ghafar (56) ini ikhlas ditinggal sang suami berangkat ke Tanah Suci menunaikan ibadah haji. Ghafar sang suami awalnya hendak membatalkan diri berangkat, tetapi setelah dibujuk panitia dan keluarga serta sang istri, akhirnya tetap berangkat.
"Saya dan suami sudah antisipasi dengan menggunakan KB. Dan saat pemeriksaan di Pangkalan Bun tidak ada masalah dan tidak terdeteksi, baru di sini ketahuan hamil. Namun, saya ikhlas dengan semua ini. Saya yakin ini rencana terbaik Allah untuk keluarga kami," kata Yurlianti, Kamis (2/8) malam.
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalteng dan panitia haji Kalteng memastikan JCH yang gagal berangkat karena sakit atau hamil menjadi prioritas tahun 2019.
"JCH yang batal berangkat karena sakit dan hamil menjadi prioritas pada 2019 mendatang, termasuk ibu Yurlianti," kepala Asisten I Setda Provini Kalteng Saidina Aliansyah.
Panitia terpaksa tidak memberangkatkan Yurliansti dengan 323 JCH dengan petugas. Pasalnya, wanita hamil sangat berisiko tinggi, baik saat di pesawat maupun saat pelaksanaan ibadah haji.
"Kami terpaksa, karena beliau (Yurlianti,Red) hamil muda dengan usia kandungan baru tiga bulan. Tingkat kerawanan sangat tinggi, sehingga kami putuskan tidak memberangkatkan beliau," tegasnya.
Sementara itu, Kepala Biro Kesra Provinsi Kalteng Syahrudin mengatakan, JCH Kalteng yang batal berangkat setelah masuk Asrama Haji Al Mabrur ada tiga orang. Dua orang meninggal dunia dan satu orang hamil.
"JCH yang berangkat dari kloter 10 tetap 324 orang dengan petugas haji. Ibu Yurlianti kuotanya diisi JCH dari Kalimantan Selatan, karena yang siap hanya dari Kalsel. Tahun depan JCH kita Kalteng yang akan ikut Kalsel," pungkasnya. (arj/vin)