SAMPIT – Kabar duka kembali datang dari Tanah Suci Mekkah setelah jemaah bernama Darmawi (77) meninggal pada Senin, (12/8) pagi lalu. Berselang tiga hari setelahnya, jemaah bernama Tadjudinoor (77) juga dikabarkan meninggal, Kamis (15/8) sore.
”Dari total 215 jemaah haji Kotim termasuk satu tim pemandu haji daerah (TPHD) yang menjalankan ibadah haji dikabarkan sudah ada dua jemaah yang meninggal dunia, sehingga jemaah haji Kotim hanya tersisa 213 orang,” kata Kepala Seksi Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Kotim, Rabiatul Adawiyah, Jumat (16/8).
Rabiatul mengatakan, Tadjudinoor dikabarkan meninggal pada 14 Dzulhijjah pada pukul 15.34 WAS. Jenazah telah disalatkan di Masjidil Haram di hari yang sama. ”Setelah magrib, jenazah almarhum disalatkan di Masjidil Haram dan dikebumikan di Makkah setelah waktu isya,” ujarnya.
Rabiatul mengatakan, selama perjalanan keberangkatan menuju embarkasi Banjarmasin, Tadjudinoor yang termasuk dalam kloter 13 maktab 71 dalam keadaan sehat dan bersemangat melaksanakan ibadah serta tidak menunjukkan tanda sakit.
”Beliau (Tadjudinoor, Red) saat berangkat menuju embarkasi Banjarmasin sampai di sana dalam keadaan sehat, tetapi status kesehatan memenuhi syarat untuk berangkat dengan pendampingan,” ujarnya.
Kendati demikian, Tadjudinoor memang memiliki riwayat penyakit tubercle bacillus, diabetes melitus, serta hipertensi. Namun, pada Rabu (31/7), usai melaksanakan ibadah di Masjidil Haram, dia tiba-tiba demam, batuk, sakit tenggorokan, dan muntah-muntah.
Sekitar pukul 19.15 WAS Tadjudinoor dirujuk ke Rumah Sakit Al Noor Makkah dan ditangani diruang emergency sampai pukul 24.00 WAS. Saat itu dikabarkan kondisi tubuhnya kembali stabil.
”Keesokan harinya, tanggal 1 Agustus 2019, dapat informasi kondisi beliau stabil di ruang ICU dan direkomendasikan untuk melakukan pemasangan peacemaker di RS King Abdullah,” ujarnya.
Akan tetapi, kondisi Tadjudinoor justru kembali memburuk dan selama lima hari menjalani masa kritis hingga akhirnya meninggal dunia Kamis lalu.
Rabiatul mengatakan, kedua jemaah haji Kotim yang meninggal dunia itu telah melaksanakan ibadah haji dan dinyatakan telah berhaji. ”Semua rangkaian ibadah haji terkecuali tawaf dan sa’i sudah dilaksanakan kedua jemaah yang sudah meninggal ini dan atas keputusan pihak keluarga, kedua jemaah dikebumikan di Mekkah,” ujarnya.
Kepala Kemenag Kotim Samsudin mengatakan, pihaknya turut mengucapkan belasungkawa atas meninggalnya kedua jemaah yang meninggal di Tanah Suci Mekkah. Dia berharap agar keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan, kesabaran, keikhlasan, dan kekuatan untuk menerima takdir Allah.
”Semua manusia yang hidup pasti mengalami mati, kami berdoa agar keluarga yang ditinggalkan ikhlas dan sabar dan terus berdoa bagi keluarga yang ditinggalkan,” ujar Samsudin usai mengunjungi keluarga jemaah yang meninggal, kemarin.
Samsudim bersama pegawai Kemenag lalu melaksanakan salat gaib di kantor Kemenag. ”Kami melaksanakan salat gaib untuk mendoakan jemaah haji Kotim yang sudah wafat mendahului kita semua,” tandasnya. (hgn/ign)