PALANGKA RAYA - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Kalteng menargetkan penurunan jumlah perkawinan dini dengan program Keluarga Berencana (KB) dan mendirikan kampung KB dibeberpa kabupaten/kota. Hasilnya, program KB di wilayah Kalteng, secara nasional sudah dinilai cukup berhasil.
Kepala Perwakilan BKKBN Kalteng Kusnadi SH mengatakan kedepan BKKBN akan memfokuskan pada program peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM).
"Untuk peningkatan Kualitas SDM kami akan ikut ambil bagian dengan membantu dinas terkait untuk mengarahkan keluarga kecil menjadi keluarga yang berkualitas. Karena keluarga berkualitas tidak akan tercipta dengan sendirinya tanpa adanya pembinaan," ucapnya saat melaksanakan wisata susur sungai bersama alumni angkatan 38 BKKBN Kalteng di kawasan wisata Kereng Bengkirai, Sabtu (4/8).
Dirinya juga mengharapkan dengan adanya kampung KB, kampung atau desa tersebut mampu mengurangi ketertinggalannya baik dari segi kualitas SDM, Kesehatan masyarakat, dan juga pendidikan, karena kampung KB bukan hanya milik BKKBN namun tanggungjawab bersama.
"Tahun kemarin kita sudah mencanangkan 150 kampung KB, sedangka pada tahun ini, kita mencanangkan 128 kampung KB, dengan begitu kita berharap desa yang dicanangkan sebagai kampung KB mampu berkembang dan SDM nya semakin berkualitas," imbuhnya.
Sementara itu, Ketua Pengurus Juang Kencana (PJK) pusat Drs, Pristy Waluyo, seusai melaksanakan kegiatan temu kangen bersama alumni 38 tersebut, berkata, bahwa dirinya sebagai alumni akan terus memberikan semangat kepada anggota yang aktif untuk terus menjalankan program sesuai rencana kedepan.
"Kegiatan semacam ini saya rasa sangat bagus, dengan begitu kita mampu menguatkan satu dengan yang lain secara gotong royong, karena kita tau kehidupan berbangsa dan bernegara saat ini banyak dinamika dan problema, jadi jika kita tidak berhati-hati maka akan hancur, maka dari itu kita harus menjadi teladan atau contoh penguatan kebangsaan," tukasnya menanggapi kegitan.
Sedangaka, untuk program kedepan, dirinya mengharapkan adanya kerjasama antara BKKBN dan juga pemerintah, terutama bagaimana pemerintah mampu menyiapkan data, salah satunya data wilayah perkawinan dini, sehingga pemerintah bersama BKKBN kedepan mampu memfokuskan wilayab tersebut.
"Dengan keterbukaan data, maka kita mampu bersama-sama memfokuskan wilayah tersebut, sehingga peningkatan kualitas SDM dan juga menurunkan angka perkawinan dini bisa cepat terealisasi," tukasnya.
Sebab, lanjutnya, Kalteng adalah provinsi kedua tertinggi jumlah perkawinan dininya setelah Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel). (agf/vin)