SAMPIT – Anggapan para orangtua wali siswa tentang pelaksanaan program lima hari sekolah (LHS) kurang cocok bagi siswa jenjang SMP, perlahan-lahan memudar. Bahkan ada yang menilai, melalui LHS bakat murid akan terlihat sehingga mudah untuk pembinaan lebih lanjut.
“Awalnya program LHS itu banyak yang tidak setuju atau ragu karena inilah itulah. Setelah diterapkan ternyata banyak mendukung karena melalui LHS, guru pembimbing akan mudah melihat bakat dan minat anak didiknya, baik untuk akademik maupun non akademik,” ucap Kepala SMPN 1 Sampit Maspa S Puluhulawa, Jumat (3/8).
Maspa menyatakan, program LHS itu tidak hanya menerapkan secara akademik bahkan non akademik. Selain itu, murid juga akan mendapatkan dua pelajaran dalam satu hari. Saat pagi hingga menjelang siang, murid akan menerima pelajaran akademik. Kemudian di jam sore, mereka mengembangkan bakat dan minat melalui ekstrakurikuler.
Berkat diterapkannya program LHS di SMPN 1 Sampit, tambahnya, banyak prestasi yang sudah diraih siswa SMPN 1 Sampit, baik prestasi akademik maupun non akademik.
“Kalau non akademik, juara gala siswa tingkat kecamatan, juara gitar solo dan menyanyi solo tingkat Provinsi Kalteng, dan masih banyak lagi prestasi lainnya,”tandas Maspa. (fin/gus)