NANGA BULIK – Posko Siaga Darurat Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) BPBD Kabupaten Lamandau, mulai disibukkan dengan kemunculan titik panas dan kebakaran lahan di sejumlah wilayah. Belum diketahui pemilik lahan terbakar tersebut.
Kepala BPBD Lamandau Tiryan Kuderon mengatakan, pada Senin (6/8) lalu, terpantau dua titik panas, yakni di Desa Batu Tambun dan Desa Merambang. Saat dicek ke lokasi, api sudah padam.
”Lahan terbakar dengan luas kurang lebih 1,5 hektare. Kepemilikan lahan belum diketahui,” katanya.
Selanjutnya, pada Selasa (7/8), pihaknya kembali memantau beberapa titik panas yang sehari sebelumnya juga muncul di Desa Batu Tambun dan Merambang. Tim Patroli Terpadu Karhutla mengecek bersama BPBD, TRC, dan TNI/Polri.
Hasilnya, api sudah padam. Lahan yang terbakar sekitar 0,5 hektare. Lahan itu lagi-lagi tak diketahui pemiliknya. Di Desa Merambang, tidak ditemukan api atau bekas terbakar pada koordinat yang terpantau ada titik panas.
”Namun, saat patroli ke Desa Batu Tunggal, ditemukan kebakaran lahan sekitar pukul 13.00 pada koordinat 1°49'30", 111°38'45" yang tidak terpantau satelit. Tim patroli terpadu langsung melakukan pemadaman api dan melokalisir area. Api bisa dipadamkan sekitar dua jam, sedangkan luas area yang terbakar sekitar satu hektare,” ujarnya.
Peralatan yang digunakan untuk memadamkan, lanjutnya, hanya alat pemadam portable dan manual (gepyok api dan dahan/ranting basah). Karena itulah proses pemadaman juga memakan waktu lama.
”Kami harap di musim kemarau ini masyarakat tidak membakar ladang dan waspada terhadap api. Jangan sampai kita jadi negara yang memproduksi asap kebakaran lahan. Terlebih sebentar lagi kita menyambut ribuan tamu mancanegara yang akan mengikuti Asian Games di Indonesia,” tandasnya. (mex/ign)