SAMPIT –Adanya kekeringan di wilayah selatan Kotim yang berdampak menurunnya hasil panen padi petani, menjadi perhatian Pemkab Kotim melalui Dinas Pertanian setempat. Salah satu kawasan pertanian padi yang mulai terdampak kekeringan yakni di wilayah Desa Lempuyang, Kecamatan Teluk Sampit.
Sekretaris Dinas Pertanian Kotim, Ir Sepnita mengatakan, salah satu bentuk perhatian yakni dengan pengecekan di lapangan, sehingga pihaknya dapat mengetahui kendala apa yang dialami oleh para petani, terutama yang sawahnya mengalami kekeringan, hingga bisa terjadi gagal panen.
"Ini pihak kami telah ke lokasi dimana tempat sawah petani yang mengalami kekeringan, agar dapat mengetahui kendala-kendala di sana,"ujarnya, Rabu (8/8) pagi kemarin.
Sepnita melanjutkan, beberapa sawah yang mengalami kekeringan dapat dibantu dengan penyedotan air dari sumber air menggunakan pompa sehingga dapat mengalirkan air ke sawah tersebut. Diharapkan hal itu dapat mencegah kekeringan yang mengakibatkan gagalnya panen.
Namun diungkapkannya, hingga kini ada sekitar 150 hektare dari ribuan hektar sawah di Kotim, yang terancam kekeringan seperti di Kecamatan Teluk Sampit tersebut. Sepnita menegaskan kondisi ini harus dianggap sebagai siaga, karena tanaman padi mengalami penurunan produktivitas.
"Di kawasan Teluk Sampit ini lah yang menjadi siaga, walau dilakukan penyedotan akan sulit untuk mengalirkan air ke sana, karena pada tahun ini hujannya sebentar-sebentar. Hal ini berbeda dengan tahun sebelumnya yang masih ada hujan sekali-sekali,"pungkasnya.
Sebelumnya, seorang petani setempat bernama Haidir menuturkan, ia bersama petani lainnya hanya bisa berdiam di rumah karena tidak bisa berbuat apa-apa, setelah kekeringan melanda sawah mereka.(rm-92/gus)