PANGKALAN BUN – Pengelolaan sampah yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar), menarik perhatian turis. Sampah berhasil diubah, sehingga memiliki nilai ekonomis. Pengelolaan sampah itu dilakukan dengan berbasis masyarakat.
Kepala Bidang Pengelolaan Sampah dan Bahan Beracun, DLH Kobar Robiannor mengatakan, pihaknya telah memberdayakan masyarakat dengan program 3R, yakni Recycle, Reduse, dan Reuse. Dengan begitu, pemilahan sampah daur ulang bisa dimanfaatkan kembali untuk kerajinan tangan yang bernilai.
”Salah satunya kami dukung pariwisata dalam bentuk kerajinan tangan dari sampah, seperti tas, pakaian daur ulang, dan kompos,” ujar Robi, Rabu (8/8).
Robi menuturkan, dalam pameran produk di Festival Tanjung Puting beberapa waktu lalu, stan DLH Kobar menjadi pusat perhatian turis. Mereka terlihat antusias dengan hasil produk sampah yang bisa digunakan kembali dan bernilai ekonomi.
”Di luar negeri, sampah dipilah, dilebur kemudian dijadikan satu menghasilkan produk baru. Kalau kami, produk masih dalam bentuk sampah, tentunya melalui proses pemilahan dan pembersihan. Khususnya kompos juga menjadi perhatian mereka,” ujarnya.
Pihaknya mendukung program kebijakan pemerintah melalui instruksi Presiden Republik Indonesia terkait strategi nasional dengan pengelolaan sampah rumah tangga. Dengan demikian, pada 2019 tidak ada lagi tempat pembuangan sementara (TPS) dan akan beralih pada pemberdayaan masyarakat.
”Nantinya semua sampah akan dipilah oleh masyarakat dan yang dibuang ke TPA adalah benar-benar sampah yang tidak bisa dimanfaatkan lagi,” pungkasnya. (jok/ign)