SAMPIT – Pedagang Pasar Mangkikit naik pitam. Mereka menuntut pemerintah segera menuntaskan polemik pembangungan kios pasar di Jalan Pangeran Antasari yang tak kunjung rampung.
Para pedagang menuntut pemerintah kabupaten melakukan mediasi antara pedagang dengan PT Heral Eranio Jaya selaku pihak pengembang untuk mengetahui alasan lamanya pembangunan. Mereka juga menuntut agar akhir tahun 2018 bangunan sudah harus selesai.
”Jika tidak, kemungkinan kami akan melakukan demo besar-besaran di depan kantor DPRD Kotim,” ujar beberapa pedagang.
Ketua persatuan pedagang Pasar Mangkikit (PPPM), Mohammad Sholeh mengatakan siap memfasilitasi para pedagang jika demo benar-benar dilakukan. Pihaknya juga mengakui bahwa lamanya proyek pembangunan menjadi kecacatan pemerintah kabupaten dalam melayani masyarakat.
Sholeh juga mengungkapkan kekecewaannya terhadap Bupati Kotim Supian Hadi yang dinilai lepas tangan dalam kasus tersebut. Padahal, sejak awal bupati memiliki andil dalam melakukan sosialisasi pembangunan kepada para pedagang.
”Saat itu bupati berjanji proyek pasar itu bakal bermanfaat dan cepat dilaksanakan. Namun nyatanya, hingga kini tak ada kejelasan. Wajar saja jika para pedagang geram dan ingin demo,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pasar pada dinas perdagangan dan perindustrian (Disdagperin) Kotim, M Tahir ketika dikonfirmasi Radar Sampit masih belum berkomentar. Namun sebelumnya, pihaknya mendukung penuh langkah para pedagang dalam menuntut hak mereka.
”Saya dukung penuh kawan-kawan pedagang mau ngapain saja. Itu kan memang hak mereka. Kami dari dinas hanya menfaslitasi saja keluhan para pedagang,” tegasnya. (ron/yit)