ARUT UTARA – Banjir di Kecamatan Arut Utara Kabupaten Kobar hampir merata merendam semua desa dan meneggelamkan ratusan rumah warga. Desa Riam merupakan daerah paling parah dilanda banjir dengan ketinggian sekitar delapan meter. Banjir di awal tahun ini merupakan yang terparah sejak 30 tahun terakhir.
Ada sekitar 600 kepala keluarga di Kecamatan Arut Utara yang rumahnya terendam banjir. Dari 10 desa dan 1 kelurahan di wilayah itu, hanya Desa Dau yang bebas banjir karena berada di wilayah perbukitan. Rata-rata desa dan kelurahan yang terendam banjir berada di daerah rendah atau di sekitar bantaran sungai.
Aliran Sungai Arut dari daerah hulu kian memperparah banjir. Ketinggian air sungai setiap satu jam naik sekitar 20 centimeter. Rumah panggung yang tinggi pun tak luput direndam bencana itu dan hanya terlihat atapnya.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar mencatat, rumah yang terendam banjir, yakni di Kelurahan Pangkut sekitar 230 rumah, Desa Panahan 170 rumah, Desa Riam 32 rumah, Nanga Mua 8 rumah, Pandau 23 rumah, Sukarami 24 rumah, Penyombaan 28 rumah, Sambi 16 rumah, Gandis sekitar 40 rumah, dan Desa Kerabu sebanyak 25 rumah.
”Memang data terus berubah. Jumlah tersebut kita terus akumulasikan. Setiap jam terus kita update terkait penambahan jumlah rumah yang terendam banjir, karena setiap jam air yang meluap juga terus meninggi,” kata Reneli, Kabid Penanggulangan dan Kesiapsiagaan Bencana BPBD Kobar di Kelurahan Pangkut, Jumat (8/1). (rin/ign)