PALANGKA RAYA – Ibu bayi mungil yang sempat dibuang disemak-semak di Jalan G Obos akhirnya diberi kesempatan untuk menemui anak yang tak diinginkannya itu di RSUD Doris Slyvanus Palangka Raya. Tetesan air mata dan terharu terlihat dari mata remaja berusia 15 tahun itu ketika dipertemukan, Selasa (14/8) pagi.

Didampingi Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar dan istri serta Kepala Bidang Diklit-SDM-Humas RSUD dr Doris Sylvanus, Theodorus Sapta Atmadja. Remaja berusia 15 tahun itu tampak tegar. Saat ini statusnya masih terperiksa dan hasil operasi sibayi bisa dikatakan membaik.

Tak hanya itu  bayi itu kini diberi nama Bhayangkara Satwika. Bhayangkara  artinya Pelindung  dan Satwika artinya Pemersatu Jiwa dan Raga.

Pertemuan ibu dan bayi itu membuat pengunjung terharu. Usai berjumpa dan memegang, terduga kembali dibawa untuk diperiksa lebih lanjut.

Kapolres Palangka Raya AKBP Timbul RK Siregar menyampaikan langkah ini merupakan wujud kemanusiaan untuk mempertemukan bayi dan ibu kandungnya. Terlebih sang ibu memberikan nama kepada bayi itu dengan nama Bhayangkara Satwika.

“Saya Kapolresta dan istri ikut mendampingi saat si ibu bayi  melihat kondisi bayinya di ruang NICU. Ini bentuk kepedulian kami dan rasa kemanusiaan, maka itu  semoga ikatan batin seorang ibu dan bayinya bisa memberi semangat bayinya untuk bertahan hidup,” ujar perwira menengah Polri ini.

Timbul menyampaikan terkait penanganan kasus, pihaknya masih menetapkan terduga sebagai terperiksa. Penyidik belum bisa memeriksa secara mendalam karena kondisi psikis si ibu bayi belum stabil.

”Kita masih berikan status terperiksa dan ini kita temukan ke bayinya biar bayinya sehat dan sang ibu memiliki rasa kasih sayang,” pungkasnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Diklit-SDM-Humas RSUD dr Doris Sylvanus, Theodorus Sapta Atmadja menyebutkan bayi itu masih dalam observasi tim medis. Belum diketahui secara pasti kondisi global bayi tanpa nama itu. Walupun begitu dikatakan bahwa keadaan bayi stabil dan diharapkan terus membaik.

“Kemarin kita lakukan tindakan operasi laparatomi, reseksi dan anastomosis usus halus. Kami selalu berusaha keras untuk bisa menyelamatkan nyawa si bayi. Pihaknya juga meminta doa dari masyarakat agar operasi tersebut mendapatkan hasil terbaik dan sang bayi bisa tumbuh kembang seperti bayi-bayi lain secara normal,” ujarnya.

Theodorus menambahkan memberikan apresiasi kepada Kapolres Palangka Raya yang sudah mendampingi dan mengizinkan si ibu bayi melihat langsung kondisi bayi.

”Saya acungi jempol, bapaka kapolres dan istri sangat respek dan kami pun memberikan acungan jepol. Sekarang kita sama-sama berdoa untuk kesembuhan sang bayi yang diberi nama Bhayangkara Satwika,” pungkasnya. (daq/vin)