NANGA BULIK - Setelah dirujuk ke Semarang, bayi pengidap hidrosefalus Muhammad Syauqi Ananda Arsi akhirnya akhirnya meninggal dunia di Rumah Sakit Karyadi, Semarang, pukul 23:30 WIB, Minggu (23/8) malam.
Susi, orang tua Arsi, membenarkan bahwa anaknya telah lebih dulu berpulang sebelum proses operasi tuntas dilakukan.
"Arsi meninggal dunia malam tadi, ada kenaikan tekanan di jantungnya. Lemah dan tidak kuat," ujarnya.
"Allah SWT sayang kepada Arsi, dan itulah jalan yang terbaik," ungkapnya.
Sementara itu, jenazah Arsi telah diterbangkan dari semarang ke Pangkalan Bun, Senin (24/8) siang. Bayi lima bulan itu dimakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) Desa Sungai Mentawa.
Arsi adalah bayi pengidap penyakit hidrosefalus (hydrocephalus) sejak dalam kandungan ibunya. Ia terlambat mendapat penanganan karena terkendala pandemi Covid 19.
Berita meninggalnya Arsi menjadi berita duka bagi masyarakat Kabupaten Lamandau. Sebelumnya begitu banyak doa dan dukungan yang diberi masyarakat hingga bupati untuk kesembuhannya. (mex/yit)