PANGKALAN BUN - Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kotawaringin Barat (Kobar) terus meluas. Terdapat 15 titik api selama Agustus 2018 ini. Upaya pemadaman terus dilakukan, baik lewat darat maupun melalui udara, yaitu water boming dengan mengunakan helikopter.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kobar Petrus Rinda mengatakan, musim kemarau yang terjadi di Kobar mengakibatkan karhutla terus meluas. Bahkan, titik api yang terpantau satelit pada Agustus terdapat 15 titik.
"Dari tanggal 1 Sampai tanggal 16 Agustus (kemarin), telah terpantau 15 titik api di Kobar. Tentu kita terus berupaya memadamkan titik api tersebut, agar tidak semakin meluas lagi," kata Petrus Rinda kemarin (16/8).
Dalam kasus karhutla, BPBD Kobar telah mengerahkan personilnya bersama TNI dan Polri untuk memadamkan api. Namun yang sifatnya bisa dijangkau dengan jalur darat, dengan alat pemadam kebakaran. Sedangkan, titik api yang lokasinya di tengah hutan sulit dijangkau. Padahal jumlah titik api di tengah hutan relatif banyak. Beruntung ada helikopter water boming, sehingga sangat terbantu.
"Semua kekuatan kita kerahkan. Untuk titik api yang jauh, kita terbantu dengan adanya helikopter untuk melakukan water bombing. Langkah ini sangat efektif untuk memadamkan api," ujar Petrus.
Saat ini, helikopter sedang melakukan water boming di Mendawai Seberang, Kilometer 10 Jalan Pangkalan Bun - Kotawaringin Lama (Kolam), dan juga di sekitar Pantai Lunci Kabupaten Sukamara.
Sementara itu, Komandan Kodim 1014 Pangkalan Bun Letkol Inf Muhammad Roni Sulaiman menambahkan, pihaknya turut terlibat pemadamam api karhutla di Mendawai Seberang. Namun mengalami beberapa hambatan.
Kendala pertama karena titik kebakaran cukup jauh dari jalan, yaitu sekitar 6 kilometer. Sehingga, TNI dan petugas gabungan sedang merintis jalan agar bisa sampai ke lokasi. Ke dua, karena lokasi kebakaran merupakan lahan gambut, sehingga cukup sulit untuk dipadamkan.
"Sebenarnya hari Senin (13/8) ada yang terbakar, tapi Selasa (14/8) berhasil dipadamkan. Rabu (15/8) muncul lagi. Dan sekarang masih dilakukan pemadaman, dari tim gabungan dengan dibantu water bombing," ungkap Dandim. (rin/gza)