KOTAWARINGIN LAMA – Terus meningginya debit air Sungai Lamandau mulai berdampak pada akses ke Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam). Sejak empat hari lalu, jalan mulai terendam.
”Hari ini air terus meninggi dan sejumlah sepeda motor dan mobil mogok, karena mesinnya kemasukan air,” ucap Saidi, warga RT 1 Kotawaringin Hilir (Kohil), Sabtu (9/1) kemarin.
Demi kelancaran perjalanan, pengendara sepeda motor disarankan menggunakan jasa getek karena kedalaman air yang merendam jalan Pangkalan Bun-Kolam antara 50 sampai 150 centimeter.
Dijelaskan Saidi, ada dua titik banjir, yakni di kilometer 1,5 dari jembatan Sungai Lamandau dan di kilometer 4, tepatnya di ujung jembatan layang Danau Masorayan atau di bekas basecamp PT. Waskita Karya.
Lurah Kohil Ajeli Rahman membenarkan banjir di dua titik itu sudah tidak aman lagi untuk pengendara sepeda motor. Untuk melanjutkan perjalanan, pengendara harus naik kelotok alias getek sejauh 1,5 kilometer dengan ongkos Rp 50 ribu per motor.
Lurah yang masih lajang ini menyebut, sejumlah wilayah Kohil mulai tergenang air namun belum ada yang merendam rumah penduduk. ”Kalau air terus meninggi akan ada rumah warga yang terendam,” imbuhnya di sela-sela antre getek.
Irfan, guru yang bertugas di SMPN Satap Kolam di Desa Rungun, juga menyebut jalan ke desa tempatnya bertugas sudah terputus. Untuk masuk atau keluar desa itu warga harus menggunakan getek.
Kades Rungun Ir. Ahmad Syamsul Bahriwan mengatakan, desanya belum mengalami dampak banjir. Meski air sudah mulai menggenangi pemukiman penduduk tetapi belum ada rumah yang terendam. ”Belum ada rumah yang terendam, pelayanan kesehatan dan sekolah masih berjalan normal,” ucapnya.
Camat Kolam Teguh Winarno membenarkan ada tiga desa dan dua kelurahan di wilayahnya mulai terendam. ”Belum ada laporan rumah warga yang kebanjiran. Dan saya sudah mengintruksikan kepada kades dan lurah beserta aparatnya untuk memonitor wilayah kerja masing-masing,” tegas Teguh.
Warga Kelurahan Kohul dan Kohil serta Desa Kondang, Rungun dan Lalang yang tempat tinggalnya rawan banjir diimbau meningkatkan kewaspadaan. ”Segeralah mengungsi apabila bahaya banjir mengancam keselamatan,” sarannya. (gst/yit)