PANGKALAN BUN - Banjir di Kecamatan Kotawaringin Lama tak hanya melumpuhkan akses jalan darat, tapi memutuskan aliran listrik. Sebab, tujuh tiang kabel PLN di jalan Pangkalan Bun-Kotawaringin Lama kilometer 35 roboh pada Senin (11/1) pukul 16.00 WIB. Robohnya tiang listrik tepat di lokasi banjir.
Supervisor Teknik PLN Rayon Pangkalan Bun Suprapto mengatakan, kembali robohnya tiang listrik di Jalan Pangkalan Bun- Kotawaringin Lama karena konstruksi tanah yang labil setelah tergenang air terus menerus.
”Ada tujuh tiang yang roboh, tapi sudah mulai dikerjakan oleh petugas,” kata Suprapto kemarin (12/1).
Tiang roboh sudah berulang kali terjadi. Saat musim kemarau, tiang ambruk karena ada kebakaran lahan. “Tipe tanahnya di Jalan Pangkalan Bun-Kolam itu rawa-rawa. Jadi saat musim kemarau lalu kebakaran dan membuat sebagian amblas. Kini giliran musim penghujan kebanjiran sehingga banyak tiang yang roboh,” jelasnya.
Kejadian tersebut membuat listrik di Kecamatan Kotawaringin Lama padam selama lebih dari 24 jam. PLN sendiri juga sudah bergerak melakukan perbaikan.
“Sampai sekarang ini listrik masih padam. Petugas juga sudah kami turunkan untuk melakukan perbaikan pemasangan tiang,” kata Suprapto.
Namun pihaknya juga tidak bisa bisa memastikan kapan perbaikan selesai, karena lokasi masih terendam banjir. ”Saya tidak bisa sebut kapan, tapi biarlah petugas kami melakukan tugasnya dan mudahan saja cepat agar listrik bisa kembali normal kembali,” terangnya.
Saat ini banyak tiang di Jalan Pangkalan Bun- Kotawaringin Lama miring. Perbaikan perlu segera dilakukan agar pasokan listrik aman.
”Semua bakal kita tangani, tapi untuk saat ini kami masih fokus di lokasi yang roboh dulu. Untuk perbaikan tiang yang miring tentu kita tangani juga secara bertahap. Kami juga tidak mau sampai kejadian robohnya tiang terus terjadi,” jelasnya.
Pihaknya berharap masyarakat bersabar dengan kondisi tersebut. Pihaknya akan memperkuat pondasi dari setiap tiang listrik di jalan Pangkalan Bun-Kolam. “Nantinya akan kita buat pondasi di setiap tiang,” pungkasnya.
Sementara itu Kepala Kantor Jaga PLN Kotawaringin Lama Fauzi Rahman mengatakan, perbaikan tiang listrik terkendala banjir sehingga kesulitan membawa tiang listrik pengganti ke titik tiang yang roboh.
Untuk mengatasi itu terpaksa tiang listrik diangkut menggunakan perahu getek dengan cara digantung dalam air di kedua sisi getek. Setelah itu baru dinaikan lagi ke mobil pikap ke titik tiang yang roboh.
Robohnya tiang listrik tersebut membuat aktivitas warga maupun perkantoran tidak bisa berjalan maksimal. “Listrik kita mati sudah lebih dari 24 jam. Aktivitas kita banyak yang terganggu bahkan sampai air PDAM juga tidak ngalir,” kata Gusti, warga Kotawaringin Lama. (rin/gst/yit)