Banyak Proyek Provinsi di Kotim, Molor Dikerjakan
SAMPIT – Di Kotawaringin Timur selama 2015 terdapat beberapa pengerjaan proyek provinsi salah satunya untuk peningkatan infrastruktur jalan. Namun sangat disayangkan, salah satunya molor dikerjakan. Hal itu memantik reaksi Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan mereka meminta agar proyek tersebut segera dievaluasi.
“Proyek tersebut tidak ada papan proyeknya yang dapat memberikan informasi kepada masyarakat, kapan proyek tersebut dilaksanakan dan kapan selesainya, diharapkan penegak hukum bisa turun ke lapangan melihat bagaimana kondisi lapangan yang dikeluhkan masyarakat itu,” kata Ketua Umum Forum Bersama (Forbes) Kotim, Audy Valent, Selasa (12/1).
Menurutnya, pengerjaan proyek provinsi yang jauh di luar Kota Sampit memang sulit untuk di pantau sehingga kontraktor seakan-akan merasa aman karena tidak diawasi ketat. Bahkan, kata Audy, bukan hanya di Jalan Tjilik Riwut kilomter 27 Desa Luwuk Bunter Kecamatan Cempaga saja yang molor termasuk di kilomter 34 Desa Pundu Kecamatan Cempaga Hulu.
“Proyek provinsi yang berada di daerah ini sering kali lepas pemantauan sehingga banyak pekerja kontraktor yang kurang bertanggung jawab terhadap pekerjaannya. Untuk itu, kami meminta agar pihak penegak hukum bisa melakukan investigasi terhadap pengerjaan proyek-proyek provinsi tersebut,” ujarnya.
Ketua Forbes Kotim ini menilai, wajar saja masyarakat maupun pengguna jalan mengeluh karena pengerjaannya proyek yang mungkin menelan dana miliaran rupiah itu kurang maksimal dikerjakan. “Masyarakat mengeluh itu wajar saja. Kita sama-sama berharap agar penegak hukum untuk turun tangan terkait proyek provinsi yang hampir setiap tahun dikerjakan molor,” tandasnya. (dc/fin)