PANGKALAN BUN – Di Kobar, tempat ditemukannya dr Rica Tri Handayani, ditegaskan tak terdeteksi anggota Gerakan Fajar Nusantara (Gafatar). Komandan Kodim (Dandim) 1014 Pangkalan Bun Letkol Inf Suparman meminta masyarakat jangan terpancing, karena anggota Gafatar bukan warga Kobar. Mereka semua pendatang dari Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur.
Menurut Dandim tiga bulan lalu pihaknya sudah melakukan penyelidikan atas keberadaan jaringan yang diduga Gafatar tersebut. ”Data yang kami pegang ada 26 kepala keluarga dimana yang 13 berada di desa Kartamulya, Sukamara, dan 13 lagi di desa Kujan Kabupaten Lamandau," ucap Suparman, Selasa (12/1).
Menurut Dandim, pengembangan penyelidikan berdasarkan laporan dari masyarakat setempat karena kecurigaan terhadap kegiatan sehari-hari dari ke-26 kepala keluarga tersebut.
”Mereka mendekati masyarakat melalui sistem membantu para petani, dan gerakan mereka melalui mensosialisasikan pertanian secara berpindah dan berkelompok,” jelasnya.
Dilanjutkan lagi, rumah yang dihuni anggota terduga Gafatar bukan rumah pribadi, melainkan rumah sewaan yang sangat sederhana. Anak anak mereka pun tidak diperbolehkan belajar di sekolah, cukup belajar di rumah.
Selanjutnya kegiatan di dalam rumah kelompok ini sangat tertutup meski mereka menyebarkan ajarannya melalui pendekatan para petani.
”Selama ini kami hanya memantau mereka belum melakukan makar ataupun anarkis," tutup Dandim. (Selengkapnya baca Radar Sampit, Rabu 13 Januari 2016)