PALANGKA RAYA – Seorang dokter di Palangka Raya berinisial A mengaku anggota Gafatar. Pengakuan itu keluar dari bibirnya setelah diperiksa oleh Inspektorat Kota Palangka Raya selama empat jam, Senin (15/2) kemarin.
Hasil pemeriksaan Inspektorat diketahui bahwa dokter tersebut pindah ke Palangka Raya dari Salatiga pada 2015 lalu. Dia memang sudah PNS, berstatus dokter sejak masih tinggal di Salatiga. Dia pindah ke Palangka Raya karena mengaku ikut istrinya.
”PNS di pemkot yang terindikasi terlibat Gafatar baru satu orang. Kami sudah periksa yang bersangkutan. Dan memang dia mengaku sebagai anggota Gafatar," kata Kepala Inspektorat Kota Palangka Raya, Alman P Pakpahan, Senin (15/2).
”Dokter ini dari Salatiga dan dia mengaku pindah ke Palangka Raya karena ikut istrinya. Namun, kita tidak percaya begitu saja dan kita akan melakukan pendalaman terhadap yang bersangkutan," tegas Alman.
Alman meyakini dokter tersebut merupakan militan Gafatar. Namun, pihaknya akan mendalami hal tersebut. Pasalnya, saat diperiksa dokter itu masih tidak terbuka.
”Dugaan sementara dokter A ini militannya Gafatar. Tapi ini dugaan sementara, karena kita masih melakukan pemeriksaan dan pengawasan kepada dia," tukasnya.
Kepada Inspektorat, dokter tersebut mengaku Islam sejati. Untuk itu, pihak Inspektorat akan mendalami benar-benar keterlibatan PNS tersebut. ”Kan aneh, dia pindah ke Palangka Raya. Padahal bertugas di Salatiga untuk seorang dokter lebih bagus. Dan pengakuan dia, memang dia ikut Gafatar," ucapnya.
Alman mengatakan, pihaknya saat ini akan mengejar motivasi dan tujuan dokter itu ikut Gafatar dan pindah ke Palangka Raya dari Salatiga.
”Kami juga ingin dalami mindset dan ideologi yang bersangkutan. Setelah kita kumpulkan bukti dan hasil pemeriksaan dan sebagainya, baru kita simpulkan dan laporkan kepada pimpinan," tandasnya. (ar/dwi)