KOTAWARINGIN LAMA – Banjir di wilayah Kecamatan Kotawaringin Lama (Kolam) mulai berdampak pada dunia pendidikan. SDN 1 Rungun, SDN 4 Kotawaringin Hilir (Kohil), dan SMPN Satap Kotawaringin Lama telah meliburkan siswanya sejak Senin (11/1).
Kepala SDN 1 Rungun Beta Uweni menjelaskan, kebijakan meliburkan muridnya diambil karena sudah tidak ada akses lagi ke sekolah yang beralamat di Jalan Duamei Desa Rungun itu. Air yang merendam halaman sekolahnya kurang lebih 1,2 meter.
”Sebenarnya air belum masuk ke ruangan kelas tetapi tidak ada akses jalan bagi murid ke sekolahan,” jelasnya.
Tidak semua murid memiliki sarana transportasi air. Sejak tembusnya jalan darat ke ibu kota kecamatan ataupun ke ibu kota kabupaten, warga sudah tidak lagi menggunakan perahu atau kelotok.
Kepala Cabdis Dikpora Kotawaringin Lama Muhamad Marhani membenarkan ada dua sekolah dasar dan satu sekolah menegah yang libur akibat bencana banjir.
Dijelaskan Marhani, SDN 4 Kohil yang berada di RT 1 Kohil seberang hanya kelas 1, 2, dan 3 yang diliburkan karena ruangan kelasnya sudah kemasukan air. Sedangkan untuk kelas 4, 5 dan 6 tetap masuk sekolah.
”Untuk SDN 1 Rungun mulai Rabu, kelas 3, 4, 5 dan 6 kita intsruksikan masuk seperti biasanya. Air tidak naik lagi. Demikian juga SMPN Satapnya akan melakukan proses belajar mengajar,” ucap Marhani, Selasa (12/1).
Sementara itu Kades Rungun Syamsul Bahriwan membenarkan debit air yang menggenagi desa itu untuk sementara bertahan atau tidak naik lagi.
”Untuk pertanian sudah dipastikan gagal panen, ratusan hektare tanaman padi terendam air, demikian juga petani sayuran harus menanggung rugi, tidak balik modal,” ucapnya.
Banjir di Desa Rungun juga mulai menghambat pelayanan kesehatan, seperti posyandi. ”Tidak dilaksanakannya pelayanan posyandu karena banyak warga yang tidak mempunyai sampan untuk pergi ke posyandu,” ungkap kader Posyandu Desa Rungun Khairunisa.
Di lain tempat, Ketua RT 7 Desa Rungun Gusti Anuwar yang juga anggota Kelompok Tani Danau Ginti berharap pemerintah memberikan bantuan bibit padi dan sayuran untuk menggurangi beban kerugian petani. (gst/yit)