SAMPIT | PANGKALANBUN | PALANGKA | KOTAWARINGIN | METROPOLIS | BARITO | GUMAS | DPRD SERUYAN

KOTAWARINGIN

Rabu, 26 September 2018 12:37
Dewan Kecewa Hasil Uji Lab Sungai di Telawang
Ribuan ikan mati yang sempat diduga akibat pencemaran limbah perusahaan.(IST)

SAMPIT – Anggota DPRD  Kotawaringin Timur Alexius Esliter mengaku kecewa dengan hasil uji laboratorium terhadap air Sungai Seranau dan Sungai Buluh Tibung di Desa Sebabi, Kecamatan Telawang. Uji lab yang dilakukan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotawaringin Timur belum bisa memastikan penyebab kematian ribuan ikan di dua sungai tersebut.

"Hasil uji laboratorium yang dilakukan DLH aliran sungai tersebut tercenar bahan kimia jenis kalium, namun dalam ambang batas rendah atau dapat ditoleransi dan tidak menyebabkan kematian pada ikan," kata Alexius Esliter.

Sekretaris Komisi II DPRD  Kotim ini menuturkan, masyarakat butuh kepastian penyebab kematian ikan. "Sejak awal saya sudah meminta kepada DLH, yang diuji laboratorium jangan hanya contoh air, namun juga ikan yang mati," ucapnya.

Alex memandang pengungkapan penyebab kematian ribuan ikan akan semakin sulit. Selain kejadiannya sudah lama, kondisi aliran Sungai Seranau dan Buluh Tibung sudah berangsur membaik seiring guyuran hujan lebat.

"Seharusnya uji laboratorium di lakukan secara menyeluruh dan tidak hanya terpaku pada air sungai saja," terangnya.

Alex tetap meminta perusahaan  yang diduga melakukan pencemaran aliran sungai untuk memberi ganti rugi matinya ikan keramba milik warga.

"Terlepas terbukti atau tidak, pihak perusahaan tetap harus membantu masyarakat. Akibat pencemaran itu, masyarakat sangat dirugikan," katanya.

Sementara itu, Kepala DLH Kotim  Sanggol Lumban Gaol mengatakan, hasil uji laboratorium menyebutkan bahwa aliran sungai Seranau dan Buluh Tibung memang tercemar, namun pencemaran itu tidak sampai mengakibatkan kematian terhadap ikan. "Kematian ribuan ikan di aliran sungai itu diduga akibat hal lain. Dan hal lain itu yang akan kita selidiki," jelasnya.

Dalam waktu DLH akan membentuk tim gabungan guna mengungkap penyebab kematian ribuan ikan tersebut. "Tim gabungan itu nantinya terdiri dari DLH, Dinas Kesehatan, Dinas Perikanan, Kepolisian dan instansi terkait lainnya," demikian Sanggol. (ang/yit)


BACA JUGA

Rabu, 04 Juni 2025 15:49

Sukamara Raih Opini WTP 13 Kali Berturut-turut

SUKAMARA - Pemerintah Kabupaten Sukamara kembali memperoleh opini Wajar Tanpa…

Rabu, 04 Juni 2025 15:49

Bupati Lamandau Hadiri Orientasi dan Munas VI APKASI

NANGA BULIK - Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra menghadiri dua…

Rabu, 04 Juni 2025 15:24

Nelayan Keringkan Hasil Laut

SUKAMARA – Sebagian hasil tangkapan ikan di wilayah pesisir Sukamara…

Rabu, 04 Juni 2025 15:23

Bupati Lamandau Lantik 37 Pejabat Kepala Desa

NANGA BULIK - Bupati Lamandau Rizky Aditya Putra melantik 37…

Senin, 02 Juni 2025 15:26

Pemkab Siap Dukung Kemajuan Pesantren Nurul Hijrah

SUKAMARA - Pondok Pesantren Nurul Hijrah Sukamara menggelar acara milad…

Senin, 02 Juni 2025 15:25

Nilai-nilai Pancasila Harus Diterapkan

SUKAMARA - Wakil Bupati Sukamara Nur Efendi menegaskan bahwa upacara…

Senin, 02 Juni 2025 15:25

Wabup Lamandau Sampaikan Usulan dalam RPJMD Kalteng

PALANGKA RAYA – Wakil Bupati Lamandau Abdul Hamid didampingi Plt Bappedalitbang…

Jumat, 30 Mei 2025 17:21

Jaringan PDAM akan Dibangun di Lokasi Transmigrasi dan Pulau Nibung

SUKAMARA - Tahun ini jaringan pipa milik PDAM Tirta Sukma…

Jumat, 30 Mei 2025 17:20

Percepat Pembangunan Natai Sedawak

SUKAMARA - Bupati Sukamara Masduki berharap dengan komunikasi dan koordinasi…

Jumat, 30 Mei 2025 17:20

Pemkab Lamandau Berkomitmen Raih KLA

NANGA BULIK – Pada tahun 2019 dan 2021, Kabupaten Lamandau…

Sitemap
  • HOME
  • HOT NEWS
  • NEWS UPDATE
  • KOLOM
  • RAGAM INFO
  • INSPIRASI
  • FEATURE
  • OLAHRAGA
  • EKONOMI
Find Us
Copyright © 2016 PT Duta Prokal Multimedia | Terverifikasi Dewan Pers