SAMPIT- Pekerjaan sebagai pegawai negeri sipil (PNS) atau Aparatur Sipil Negara (ASN) sangat diimpikan sebagian besar masyarakat di negara kita. Tidak jarang, berbagai upaya dilakukan demi mendapatkan pekerjaan tersebut, termasuk dengan cara haram, yakni melakukan praktik sogok.
Hal tersebut diakui Bupati Kotawaringin Timur Supian Hadi. Diungkapkannya, ada oknum calon pelamar CPNS yang ingin menyogoknya dengan menyetor sejumlah uang.
”Sudah ada yang mau setor ke saya, katanya agar lolos jadi PNS,” ungkap Supian, saat memberikan sambutan pelantikan pejabat Kotim, di Gedung Serbaguna, Sampit, Rabu (26/9).
Ditegaskan Supian, Pemkab Kotim maupun panitia seleksi CPNS di Kotim tak ada meminta bayaran sepeser pun dalam perekrutan PNS ini. Menurutnya tak ada satu orang pun yang bisa menjamin peserta lolos. Sekalipun melewati dia sebagai kepala daerah.
”Tidak ada seorang pun yang bisa menjamin bisa lolos jadi CPNS. Seleksi langsung diawasi oleh pusat dan KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),” tegasnya.
Dia juga mengingatkan kepada seluruh panitia pelaksana seleksi CPNS di daerah, agar bekerja dengan profesional. Sehingga tidak akan tersandung permasalahan hukum yang akan merugikan pejabat dan daerah.
Pelaksanaan tes CPNS ini akan diawasi oleh banyak pihak. Sehingga jika terjadi hal-hal kecurangan maka akan sangat mudah diketahui. Selain itu, perangkat sistem yang digunakan sudah cukup canggih, dan diawasi langsung dari pemerintah pusat.
Penerimaan CPNS di Kotim tahun ini dibuka untuk 602 formasi, yakni 325 guru, 275 kesehatan, dan 2 guru honorer K2. Pelaksanaannya tetap digelar di Balai Diklat, belakang Stadion 29 Nopember. Lokasi tersebut dipilih karena beberapa alasan, di antaranya lokasi parkirnya aman, tidak terlalu bising karena cukup jauh dari jalan dan permukiman warga.
Pelaksanaan tes dikembalikan ke masing-masing wilayah secara mandiri. Syaratnya, setiap kabupaten harus memiliki komputer 100 unit untuk melaksanakan tes dengan sistem CAT.
Saat ini, seleksi CPNS sudah masuk tahap pendaftaran, kemarin (26/9). Para pelamar sebelumnya telah diminta segera membuat akun pendaftaran melalui website di sscn.bkn.go.id di hari awal pengumuman resmi yakni Rabu (19/9) lalu. Hal itu untuk menghindari padatnya (overload) pengunjung situs di hari-hari terakhir pendaftaran. (oes/gus)