SAMPIT – Kepala Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil  (Disdukcapil) Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim)  mengimbau kepada warga Kotim yang berumur 17 tahun ke atas,  dan yang beranjak 17 tahun agar segera melakukan perekaman Kartu Tanda Penduduk Elektronik (KTP-EL). Tujuannya agar para pemilih pemula dapat masuk sebagai daftar pemilih tetap (DPT) pada Pemilu 2019 mendatang, Minggu (7/10).

“Hal ini seperti yang disarankan oleh Kemendagri bahwa pemilih pula sedang gencar-gencarnya diminta agar bisa ikut berpartisipasi dalam pemilu dan jangan sampai memilih menjadi golongan putih (golput),” kata Kepala Disdukcapil Kotim, Agus Tripurna Tangkasiang.

Dirinya mengatakan potensi pemilih pemula dan pemuda cukup besar dan diharapkan mampu menyumbang suara dalam pesta demokrasi Indonesia pada Pemilu 2019. Dirinya juga sudah bekerja sama dan saling berkoordinasi untuk mempercepat pelaksanaan perekaman KTP-EL khususnya untuk warga Kotim.

“Belum lama ini, KPU juga sudah menemui ke kantor saya untuk meminta agar pemilih pemula yang masih bersekolah dan berumur 17 tahun yang belum memiliki KTP-EL agar segera dilakukan perekaman,” paparnya.

Dilanjutkannya, pihak KPU juga meminta pihak Disdukcapil untuk melakukan jemput bola ke sekolah-sekolah guna mempercepat pelayanan. Namun diakuinya, pola jemput bola satu-persatu ke setiap sekolah akan memakan waktu yang lumayan lama.

”Makanya nanti saya akan membuat surat resmi kepada Bupati atau Sekda agar dikeluarkan surat resmi ke setiap sekolah,” terang Agus.

Dirinya menambahkan, akan secepatnya melaporkan ini kepada Bupati maupun Sekda Kotim. “Senin ini saya akan sampaikan kepada mereka untuk dibuatkan surat resmi yang berisi imbauan kepada pihak sekolah agar bisa mendukung percepatan perekaman ini,” imbuh Agus.

Selain itu disampaikannya,  Disdukcapil Kotim juga telah membuka jam layanan tambahan setiap hari Sabtu dimulai pukul 09.00-12.00 WIB, khusus untuk para pemilih pemula yang sudah berumur 17 tahun tetapi belum memiliki KTP-EL.

“Sabtu kemarin kita sudah mulai action, tetapi karena imbauan ke pihak sekolah belum kita sampaikan secara resmi, jadi yang datang masih dua sampai tiga orang saja,” tandasnya. (hgn/gus)