PALANGKA RAYA – Menteri Agama RI Lukman Hakim Saifuddin menyambut baik alih status Sekolah Tinggi Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (STAHN-TP) Palangka Raya, menjadi Institut Agama Hindu Negeri Tampung Penyang (IAHN-TP).
Ia menyebutkan, naiknya status sekolah tinggi menjadi institut setidaknya mengandung beberapa makna, di antaranya pengakuan pemerintah melalui Kementerian Agama kepada civitas agama Hindu dalam pembangunan.
”Kemudian yang lebih penting juga, dengan alih status ini tanggung jawab pemerintah akan semakin besar, khususnya dalam meningkatkan pendidikan agama Hindu,” katanya saat peresmian IAHN-TP Palangka Raya, Selasa (23/10).
Dia mengatakan, cukup banyak institut agama di Indonesia. Menurutnya, keberadaan jenjang pendidikan tidak hanya dilihat dari peningkatan kualitas pendidikan, melainkan bagaimana keberadaannya mampu meningkatkan pemahaman tentang agama.
”Maka dari itu, lembaga pendidikan tinggi keagamaan sangat strategis menduduki posisi yang amat vital dalam pembangunan kita. Ini tujuannya agar agama tidak hanya terhenti pada pemahaman formalitas,” ucapnya.
Sementara itu, Wakil Gubernur Kalteng Habib Said Ismail mengatakan, alih status ini diharapkan mampu mendukung pembangunan manusia di Kalteng, khususnya di bidang peningkatan sumber daya manusia (SDM).
Dia mengapresiasi upaya yang dilakukan jajaran akademika yang telah memperjuangkan peningkatan status tersebut. Sebab, dengan upaya yang dilakukan selama ini membuat keberadaan fasilitas pendidikan ini akan semakin maju dari semua aspek.
”Hal ini dikarenakan dengan perubahan status tersebut akan meningkatkan perhatian pemerintah, sehingga semua hal dalam pengembangannya akan semakin ditambah,” ucapnya.
Rektor IAHN-TP Palangka Raya I Ketut Subagiasta menjelaskan, alih status tersebut sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden Nomor 31 tahun 2018 tentang IANH-TP Palangka Raya.
”Cukup panjang perjalanan institut ini. Mulai dari pendidikan guru agama (PGA) pada 1983, kemudian menjadi Sekolah Tinggi Agama Hindu swasta pada 1987, selanjutnya pada 2001 menjadi STAHN-TP. Dan berkat perjuangan, pada 2018 ini sudah menjadi IAHN,” jelasnya.
Kampus yang berdiri di atas lahan seluas sepuluh hektare itu memiliki 11 program studi (prodi), dengan rincian delapan prodi strata satu (S1) dan tiga prodi untuk strata tiga (S3).
”Dengan alih status ini, kami sendiri senang bisa melakukan pengembangan. Tentu ini sesuai dengan status IAHN-TP,” katanya. (sho/ign)