NANGA BULIK- Jasad Kakek Tagar (70) akhirnya di temukan di hari ketiga pencarian. Sebelumnya di hari kedua pencarian istrinya Ani (65) yang lebih dulu ditemukan tim pencari. Jenazah sang kakek ditemukan oleh salah seorang warga sedang hanyut di tengah sungai. Jaraknya cukup jauh dari lokasi kejadian.
Sepasang suami istri ini awalnya diketahui mengikuti kegiatan kebaktian di kampung seberang, RT 1 Desa Beruta. Namun hingga Sabtu (27/10)petang keduanya tidak juga kembali ke rumah. Padahal sampan yang digunakan menyeberang sudah tambat. Warga menduga kakek nenek ini hilang tenggelam di arus Sungai Lamandau .
Pencarian di malam pertama oleh warga belum membuahkan hasil. Cuaca hujan dan gelap membuat warga menghentikan pencarian. Di hari kedua setelah dibantu tim TRC, BPBD, Tagana, TNI/Polri akhirnya minggu (28/10) tim berhasil menemukan nenek Ani (65)sekitar 200 meter dari TKP.
“Jenazah Ani ditemukan skitar 200 meter dari jamban (lanting) tempat ditautkannya perahu milik korban tepatnya di RT 06 Desa Beruta, Kecamatan Bulik, sekitar pukul 11.30 WIB,” ujar Kepala Pelaksana BPBD Lamandau Tiryan Kuderon.
Ia menjelaskan, pencarian di hari kedua sempat dihentikan karena waktu sudah hampir malam. Petugas kesulitan melakukan pencarian di malam hari apalagi arus air sungai sangat deras, dalam dan keruh.
"Pencarian hanya dapat dilakukan secara manual menggunakan pancing onak/duri rotan, sehingga pencarian dilanjutkan pada keesokan harinya pada Senin (29/10) dibantu petugas Basarnas," ujarnya.
Di hari ketiga kemarin (29/10) tim gabungan kembali berhasil menemukan janazah korban tenggelam yang kedua. Korban ditemukan terseret jauh dari lokasi tempat awal dikabarkan hilang.
Korban kedua ditemukan pukul 14.20 WIB, larut sekitar 15 kilometer dari tempat asal dikabarkan tenggelam, yakni di dekat Desa Sungai Mentawa.
Jenazah pertama kali ditemukan oleh Muslik, warga Nanga Bulik yang ikut serta melakukan pencarian. Saat dikonfirmasi ,ia menceritakan saat itu ia bersama rekannya sedang naik speedboat dari Nanga Bulik menuju Desa Beruta untuk turut serta membantu pencarian. Namun dalam perjalanan ia melihat tubuh manusia yang sedang hanyut di tengah sungai menggunakan baju merah .
"Saya langsung suruh pengemudi untuk balik arah dan memastikan. Ternyata benar itu jenazah yang kita cari. Kondisinya masih bagus, hanyut dalam keadaan telungkup, " ujar Muslik.
Ia pun kemudian menghubungi tim yang melakukan pencarian, lalu membawa jenazah ke tepi sungai dan mengangkatnya ke perahu bersama tim.
Sementara itu, Bupati Lamandau H Hendra Lesmana yang sempat turut memantau langsung ke tempat lokasi pencarian korban tenggelam di Desa Beruta, Kecamatan Bulik. Dia meminta agar masyarakat selalu waspada saat melakukan aktivitas di sungai. Terlebih saat ini kondisi sungai cukup dalam dan berarus deras.
“Saya atas nama Pemda Lamandau menyampaikan duka cita yang mendalam kepada keluarga korban atas terjadinya musibah ini, saya mengibau kepada masyarakat untuk selalu berhati-hati saat beraktivitas di sungai, agar tidak ada korban lagi di kemudian hari, " himbaunya (mex/oes)