SAMPIT— Memasuki musim penghujan saat ini, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), diminta untuk memantau daerah dataran rendah rawan banjir, di seluruh kecamatan di Kabupaten Kotawaringin Timur (Kotim). Hal ini sebagai salah satu upaya antisipasi terjadinya banjir, apabila masuk ke permukiman warga.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor meminta agar BPPD melakukan koordinasi dengan camat dan turun kelapangan untuk melihat kondisi beberapa wilayah langanan banjir. Saat intensitas hujan tinggi saat ini, dirinya meminta agar ada antisipasi dengan mempersiapkan tempat evakuasi warga, yang tinggal di dataran rendah dan rawan terendam banjir.
“Saat ini hujan sudah turun terus, dan saat ini waktunya untuk turun ke lapangan mengecek. Jangan pada saat sudah ada yang terendam baru melakukan antisipasi. Hal itu tidak tepat,” tegasnya.
Dikatakan pula, hujan yang sudah turun merata di semua wilayah kecamatan tentunya rawan untuk daerah yang dataran rendah. Masyarakat juga diimbau, agar waspada, dan mengantisipasi dengan menjangkau lokasi pengungsian di dataran tinggi yang telah dipersiapkan.
”Kepala desa, camat, dan BPBD harus segera memikirkan hal ini, sebab mereka sudah pasti tahu dimana saja desa dan kecamatan yang menjadi langanan terdampak banjir,” imbuh Halikin.
Sementara itu, untuk mencegah banjir di wilayah Kecamatan MB Ketapang dan Baamang, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Kotim gencar melakukan pemeliharaan drainase. Pemeliharaan difokuskan dilokasi yang rawan terjadinya banjir.
Kepala Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Pemeliharaan Drainase Jalan dan Jembatan di Dinas PUPR Kotim, Djuniadi mengatakan fokus pemeliharaan dengan mengeruk tanah maupun sampah-sampah di titik-titik rawan banjir. Menurutnya ada 7 grup yang rutin melakukan pembersihan dan pemeliharaan drainase. Setiap grup ada 6 sampai 7 orang dan menyebar ke berbagai lokasi di wilayah Ketapang dan Baamang.
“6 grup khusus melakukan pemeliharaan dan pembersihan rutin dan 1grupnya yang terdiri dari 3 orang khusus berkeliling dengan kendaraan sambil memelihara drainase dan perawatan jalan dengan memotong rumput,” ujarnya.
Djuniadi menambahkan, ada 7 titik drainase yang dirawat secara rutin. Antara lain di Jalan HM Arsyad, Cilik Riwut, Jenderal Sudirman, Pasar PPM, Walter Condrat sampai Jalan Gunung Merapi, Muchran Ali dan Haji Imran.
“Anak-anak sungai seperti di Sei Mentawa juga rutin kita lakukan pemeliharaan dan untuk wilayah Jalan Haji Imran, khusus disediakan 1 grup yang menangani dengan dibantu alat berat,” tandasnya. (dc/hgn/gus)