SAMPIT— Dinas Kesehatan (Dinkes) Kotim, menggelar Advokasi dan Sosialisasi Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM), wabah penyakit Filariasis (Kaki Gajah). Masyarakat diminta turut aktif menyukseskan program ini.
Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim, Halikinnor menyampaikan program nasional ini harus disukseskan di Kotim guna mencegah wabah penyakit kaki gajah. Dirinya juga meminta kepada seluruh tenaga kesehatan setempat, agar berupaya maksimal membagikan obat ini. Selain itu juga menyampaikan dampak positif dan efek yang terjadi jika tidak mengonsumsi obat ini.
“Masyarakat awam harus diberikan pemahaman secara jelas, hal ini tugas Dinkes untuk melakukannya. Sehingga tidak ada penolakan yang tidak beralasan, dari masyarakat terkait program ini,”imbuhnya saat membuka kegiatan di Hotel Werra Sampit, kemarin.
Halikin juga meminta masyarakat aktif menyukseskan program ini. Terlebih saat ini pembagiannya juga dilakukan di sekolah, sehingga guru dan tenaga pendidik lainnya harus bisa mengajak anak didiknya untuk mengkonsumsi obat ini.
Kepala Dinas Kesehatan Kotim Faisal Novendra Cahyanto menjelaskan, penyebaran penyakit Kaki Gajah adalah melalui cacing Filaria yang dibawa oleh nyamuk. Menurutnya semua jenis nyamuk dapat menjadi pembawa parasit, dan pencegahan dapat dilakukan dengan membunuh cacing, yakni dengan meminum obat.
“Efek ringan setelah minum obat pencegahan ini memang ada, tapi tidak sebanding dengan dampak cacat permanen yang dihasilkan, jika telah tertular penyakit kaki gajah,” tandasnya.
Faisal menambahkan, bulan Eliminasi Kaki Gajah (BELKAGA) ini merupakan tindakan preventif untuk menghentikan penyebaran Cacing Filaria. Diharapkan dapat berjalan sukses, dan sesuai dengan rencana, sehingga program untuk menyehatkan masyarakat ini berjalan dengan baik. (dc/gus)