SAMPIT - Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disdagperin) Kabupaten Kotawaringin Timur berencana membangun koperasi multifungsi. Koperasi tersebut akan dibentuk guna mengatasi permasalahan kebersihan di Pusat Perbelanjaan Mentaya (PPM), Jalan Iskandar, Sampit.
Menurut Kepala Disdagperin Kotim Redy Setiawan, koperasi tersebut memiliki dua fungsi. Yang pertama sebagai pengontrol kebersihan, terutama untuk pemungutan sampah. Kedua, sebagai pelaksana penjualan pupuk dari daur ulang sampah.
"Permasalahan di PPM itu sampah. Bau juga jadi persoalan. Makanya koperasi itu nanti petugas-petugasnya yang mengelola sampah itu. Diambil dan dibersihkan, kemudian didaur ulang," ujar Redy, Rabu (7/11).
Sampah yang telah diambil akan diserahkan kepada Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kotim untuk dijadikan pupuk. Dalam hal tersebut, disdagperin bekerjasama dengan DLH Kotim untuk mewujudkan kebersihan di lingkungan pasar PPM, sekaligus dijadikan berkah dan pendapatan pemerintah.
Belum ada keterangan dari Kepala DLH Kotim, namun rencana pembentukan koperasi tersebut telah disetujui oleh Sekretaris Daerah (Sekda) Kotim Halikinnor dan Bupati Kotim Supian Hadi. Dengan demikian, realisasi koperasi tersebut tinggal menunggu waktu.
"Mungkin dalam waktu dekat kita akan bentuk. Itu semata-mata untuk mengembalikan kebersihan pasar PPM yang saat ini kekurangan pengunjung, lantaran tempatnya kurang bersih," imbuh Redy.
Sementara itu, pedagang PPM menyambut baik langkah yang diambil oleh disdagperin. Selain menguntungkan mereka, tempat akan menjadi lebih bersih dan juga lokasi tertata rapi dan menambah jumlah pengunjung.
"Saya dan teman-teman pedagang lain merasa, itu adalah solusi tepat dalam mengatasi masalah kurangnya kebersihan. Selama ini sih memang pengunjung mengeluhkan beberapa sudut pasar PPM bau lantaran banyak yang menaikturunkan dagangam ikan di malam hari. Nah itu juga bisa diatasi kalau asa koperasi tersebut," ungkap Samsul, salah satu pedagang PPM. (ron/yit)