SAMPIT – Banjir dadakan yang juga terjadi di RSUD dr Murjani Sampit bisa membahayakan keselamatan pasien. Petugas rumah sakit harus bersusah payah membersihkan ruangan setelah banjir surut. Di sisi lain, rumah sakit kebanggaan Kotim itu masih rawan terendam air apabila curah hujan tinggi.
Direktur RSUD dr Murjani Sampit Denny Muda Perdana mengatakan, ada beberapa ruangan yang tergenang air setelah diguyur hujan pada Minggu (11/11) malam hingga Senin (12/11), di antaranya poli bedah, rehab medik, ruang laboratorium, dan ruang operasi.
”Khusus untuk kamar operasi, apabila tidak segera disterilkan dengan standar tertentu, operasi tidak dapat dilakukan. Jika dipaksakan, akan berisiko infeksi terhadap pasien dan berbahaya untuk keselamatannya,” kata Denny, Selasa (13/11).
Meskipun hujan sudah berhenti dan genangan surut, lanjutnya, ruang operasi tetap tidak bisa digunakan sebelum disterilkan. Dia telah memerintahkan manajemen dan jajarannya agar pelayanan dan keselamatan pasien jangan sampai terganggu meski beberapa ruangan terendam banjir.
”Petugas kami dari kemarin masih mensterilkan ruangan. Ruangan harus benar-benar dalam kondisi baik. Kalau belum steril, tidak diperkenankan masuk dan tentunya genangan air cukup penghambat pelayanan,” ujarnya.
Pantauan Radar Sampit, di sekeliling bangunan rumah sakit, seperti Jalan Batu Berlian, drainasenya dangkal dan tak mampu menampung luapan air dalam jumlah besar. Hal itulah yang membuat air merendam jalan dan membanjiri ruangan RSUD dr Murjani.
Demikian pula drainase di Jalan HM Arsyad, depan rumah sakit. Drainasenya dangkal dan masih ada tumbuhan serta sampah yang berpotensi menghambat aliran air. Dani, warga sekitar mengatakan, rumahnya juga ikut tergenang banjir.
”Hujannya memang cukup lama, sampai air masuk rumah saya. Tetapi, sekitar pukul 16.00 sore (Senin), air mulai surut, tetapi aliran air di drainase masih penuh, tidak mengalir,” ujarnya.
Hal senada disampaikan warga lainnya, Rina. Dia mengatakan, banjir juga menyulitkan pengendara. ”Jalan di sini kan sempit. Belum lagi banyak mahasiswa yang lalu lalang. Saya berharap Pemkab Kotim segera melakukan normalisasi dan mengeruk drainase di sini. Saya khawatir bisa banjir lagi,” ujarnya. (hgn/ign)