SAMPIT – Air menggenangi Jalan Christopel Mihing, Baamang, selama empat hari. Warga akhirnya menemukan biang keladinya, yakni saluran air buntu.
"Sebenarnya saluran air banyak, tapi ditutup oleh warga dan dijadikan jalan serta rumah," ucap Bahtiar, warga Baamang Tengah, Jumat (15/11).
Saluran air yang ditutup ada di seberang jalan pasar, sekitar kantor Pospol Baamang dan Jalan Kurnia Hasan. Saluran air yang berfungsi hanya Sungai Baamang yang ada di Jalan Desmon Ali.
"Kalau codetan hanya ada satu saluran. Hal inilah membuat jalan sekitar SPBU Jalan Hasan Mansyur sampai simpang 4 Jalan Desmon Ali, banjir. Kami berharap Dinas PUPR Kotim membuat codetan supaya tidak banjir lagi," katanya.
Ketua RT 63 Zainudin membenarkan bahwa Jalan Christopel Mihing, dari SPBU sampai Jalan Desmon Ali, menjadi langganan banjir.
"Kami sudah berupa melakukan gotong royong membersihkan parit dan selokan. Namun itu tidak cukup apabila tidak dibuatkan codetan atau saluran air yang baru untuk mempercepat air turun ke Sungai Mentaya," sarannya.
Sementara itu, Pemerintah Kecamatan Baamang beserta kelurahan, PKK, dan tim pemburu sampah ikut membantu membersihkan selokan dan sampah yang ada di dalam parit. Dinas PUPR Kotim juga mengerahkan alat berat berupa mini excavator untuk mengeruk sampah yang ada di dalam parit. Di samping itu, relawan Damkar Baamang juga membantu menyedot air agar cepat kering.
"Kami ucapkan terima kasih atas bantuan dan perhatian semua pihak. Kami juga berharap agar dinas terkait ikut mencarikan solusi tepat menangani masalah banjir di Kecamatan Baamang," harap Camat Baamang M Yusransyah. (fin/yit)