SAMPIT – Aksesori Natal mulai diburu umat kristiani. Barang yang banyak dicari adalah pohon natal, lampu beraneka warna, pita, lilin, dan lainnya.
Salah satu toko di Jalan Letjen Sutoyo, Rudi Jaya, sejak pagi sudah kedatangan pelanggan yang mencari pernak pernik Natal.
Salah satu pembeli Eris mengatakan, tahun ini merupakan kali pertama merayakan Natal di Sampit. Perempuan asal Kalbar ini membeli perlengkapan Natal bukan untuk rumahnya, melainkan untuk gereja perusahaan sawit tempatnya bekerja. Perayaan Natal di tempatnya akan digelar pada 16 Desember ini.
”Di sana ada gereja dan ada pengurusnya sendiri, ada panitianya, ya ke sini untuk membeli aksesoris buat dekorasi gereja,” jelasnya.
Sementara itu pemilik Toko Rudi Jaya, Heronica Halim, mengatakan bahwa hiasan untuk pohon Natal paling laris. Kisaran harga yang dipatok beragam, mulai dari Rp 10 ribu sampai ratusan ribu rupiah.
Untuk harga pohon natal dari yang berukuran kecil dibanderol Rp 100 ribu. Sedangkan yang paling besar Rp. 8 juta. Barang sebagian besar berasal dari Jakarta.
Menurutnya, penjualan aksesori Natal di Sampit cukup bagus. Apalagi ketika awal Desember, penjualan meningkat. Bahkan tanggal 26 Desember masih saja ada yang membeli untuk keperluan tahun baru.
“Yang membeli pohon Natal, ya sudah banyak juga. Omsetnya, puji Tuhan,” ungkapnya.
Tokonya sudah menyiapkan pernak pernik Natal sejak Oktober lalu. Lengkapnya eksesori membuat toko ini sering menjadi jujukan para pelanggan dari Sampit maupun luar Sampit.
Mengenai tren aksesori Natal, setiap tahun tidak banyak mengalami perubahan model. “Kalau memang ada model baru, kami beli. Seperti yang ini (pohon natal senilai Rp. 8 juta) model baru. Pokoknya setiap ada model baru kita ambil,” ucapnya.
Heronica mengaku punya langganan tetap yang setiap tahun berbelanja keperluan Natal di tokonya. “Yang sudah tahu, belanjanya ke sini. Satu toko ini isinya perlengkapan khusus untuk Natal semua, tidak campur,” ujarnya.
Toko yang buka dari pukul 07.30 WIB hingga pukul 20.00 ini memajang sekitar 20 lebih pohon natal. Setiap hari, selalu ada saja pohon Natal yang terjual.
“Biasanya hari Minggu orang pulang dari gereja belanja ke sini, tapi kalau sudah mendekai Natal seperti ini, hari-hari biasa juga ramai,” ungkapnya.
Heronica pun menerima permintaan jika ada pelanggan yang ingin memesan model lain yang tidak tersedia di tokonya.
“Mau model apa, kita pesan kan, kita cek harga dulu di sana. Kalau pelanggan di sini oke, nanti saya pesankan,” ungkapnya.
Toko Rudi Jaya sebenarnya toko sepeda dan mainan anak-anak. Namun setiap memasuki Oktober hingga Desember, toko ini menyediakan perlengkapan Natal.
“Toko kami kosongkan. Dari Oktober sudah mulai majang, sejak bulan itu sudah banyak yang beli,” ucap Heronica.
Heronica sendiri belum berencana untuk membuka toko khusus perlengkapan Natal karena sifatnya musiman. Setelah perayaan Natal, Toko Rudi Jaya kembali berubah menjadi toko sepeda dan mainan. “Habis tahun baru, baru kita pelan-pelan rapikan,” ujar Heronica. (rm-96/yit)